Pemerintah Sudah Transparan, Masyarakat Diminta Tak Jalan-jalan

JAKARTA (DUMAIPOSNEWS)– Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengumumkan total kasus Omicron di Indonesia sebanyak 47 kasus. Sebanyak 46 merupakan kasus impor dan 1 kasus transmisi lokal.

Dengan penularan kasus Omicron ini, masyarakat diminta untuk tidak melakukan perjalanan atau bepergian saat akhir tahun. Mayoritas kasus Omicron merupakan WNI pelaku perjalanan internasional dengan sebagian besar tanpa gejala atau bergejala ringan. Tracing kontak erat hingga saat ini masih berjalan.

Kongkowkuy

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, adanya temuan kasus di Indonesia seharusnya menjadi peringatan kepada masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan. Transparansi data yang disampaikan oleh pemerintah terkait jumlah penularan Omicron, lanjutnya, hendaknya disikapi sebagai peringatan.

“Agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk alasan yang tidak mendesak,” tegas Prof Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19, Selasa (28/12) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Kasus Omicron secara global, saat ini telah terdeteksi di 115 negara dengan total melebihi 184 ribu kasus. Inggris menempati urutan pertama dengan jumlah tertinggi di dunia.

Peningkatan konstan juga terlihat di Amerika Serikat, Jerman dan Prancis. Jumlah kasus Omicron di negara-negara tersebut kini lebih tinggi dibandingkan dengan Norwegia dan Afrika Selatan.

“Melihat tren perkembangan kasus Omicron yang terus meningkat baik di tingkat global dan nasional, kita harus terus mengantisipasi agar penularan varian ini dapat ditekan seminimal mungkin di Indonesia,” kata Prof Wiku.

Jika melihat hasil telaah data menunjukkan mayoritas kasus positif Omicron merupakan pelaku perjalanan Internasional. Hal ini mendorong pemerintah mengetatkan pengawasan di pintu-pintu masuk kedatangan luar negeri. Utamanya, dari negara-negara yang tingkat kasus Omicronnya terdeteksi tinggi.

“Satgas berharap masyarakat juga dapat mengambil peran dalam mencegah meluasnya varian Omicron di Indonesia,” kata Prof Wiku.(jpg)