Jalinsum Macet Panjang Puluhan Kilometer 

BAGANBATU ( DUMAIPOSNEWS ) – Antrean panjang bahan bakar minyak (BBM) jenis Biosolar didaerah perbatasan telah berdampak dengan menyebabkan terjadinya kemacetan panjang diruas jalan lintas Sumatera.

Berdasarkan pantauan Dumai Pos dilokasi, Ahad (10/10) malam menyebutkan, bahwa ribuan kendaraan terjebak dalam kemacetan panjang yang diperkirakan mencapai puluhan kilometer.

Kongkowkuy

Dan Ironisnya, kemacetan panjang yang terjadi di sekitaran PJR kecamatan Balai Jaya malam itu tidak terlihat ada aparat kepolisian yang mengatur lalulintas.

Salah satu sopir truk pengangkut logistik yang terlibat kemacetan panjang, Ridwan (52) mengaku kalau dirinya sudah terkena macet sejak dari pukul 18.45 Wib.

” Parah kali macetnya, sejak dari habis Maghrib saya sudah kena disini sampai sekarang sudah jam 20.45 Wib belum bergerak juga, ” kata pria bertubuh tambun yang akan mengantarkan paket ke Medan.

Parahnya, lanjut bapak 3 anak ini lagi disekitar lokasi kemacetan tidak ada terlihat petugas kepolisian. ” Dan parahnya lagi sejak dari tadi kami tidak ada melihat polisi disini, ” ungkapnya sambil geleng-geleng.

Ungkapan serupa juga disampaikan seorang ibu rumah tangga, Magdalena. Menurut ibu muda asal Bandar Lampung itu bahwa akibat tidak adanya aparat kepolisian dilokasi kemacetan, sehingga menyebabkan kendaraan berlapis.

” Ya coba kalau ada polisi, pasti tidak begini parah. Ini buktinya jalan lintas selebar ini dipenuhi 4 mobil. Dan parahnya itu satu arah semua, jadi yang mobil dari arah berlawanan jelas tidak akan bisa lewat, ” kesalnya.

Menurutnya, kemacetan panjang itu terjadi selain ketidaksabaran para pengemudi juga dipengaruhi dengan ketidaksiapan petugas baik polisi dalam membaca situasi.

” Kalau memang mereka (Polisi, Red)  siap, pasti titik-titik simpul kemacetan akan dijaga,  tidak seperti ini. Dan parahnya lagi mungkin petugas keamanan di SPBU juga tidak sigap mengatur antrian di spbu itu sendiri, ” kesalnya kembali.

Dan akibat tidak adanya aparat kepolisian disekitar lokasi, sehingga membuat para supir dan stokar mengambil alih untuk mengurai kemacetan itu dengan mengatur lalulintas.

” Sudahlah kita atur saja jalan ini,  kalau ada supir yang marah nanti kita hantam saja. Memang dia mau tidur dijalan,” kata Simbolon salah seorang sopir truk ekspedisi.

Menurut warga setempat, Rani mengatakan bahwa kemacetan itu terjadi sejak pukul 18 00 Wib, tepatnya beberapa saat sejak BBM jenis Biosolar masuk ke SPBU PJR tersebut.

” Setahu kami minyak solar (Biosolar, Red) masuk tidak lama kemudian itulah terus macet sampai sekarang ini, ” katanya.

Menurut informasi dari salah seorang petugas SPBU PJR menyebutkan, bahwa pihaknya selalu dihadapkan dengan kemacetan panjang yang terjadi dijalan lintas Sumatera tersebut.

” Sudah tiga malam kami selalu mengatur lalulintas. Pokoknya kalau solar ada pasti macet, dan jalan akan kembali lancar kalau minyak habis. Dan untuk hari ini sudah 40 KL solar masuk dan masih ada satu truk lagi dibelakang yang kena macet juga, ” jelasnya.

Sementara itu Kapolsek Bagan Sinembah,  Kompol Indra Lukman Prabowo SH Sik yang dikonfirmasikan melalui Kanit Lantas, AKP H Syaf Yandra SH pada Ahad (10/10) malam kemarin tidak menafikkan hal kemacetan panjang tersebut.

” Ya kita sudah dilapangan untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Km 12 kepenghuluan Kencana,” ujarnya.

Menurutnya kemacetan panjang tersebut terjadi diduga karena persoalan Bahan Bakar Minyak (BBM). ” Kemacetan itu diduga akibat dampak dari antrian BBM di SPBU,” terangnya kembali. (min)