IPB dan LAPAN Gelar Konsultasi Publik Sistem Pemantauan Tutupan Lahan Di Kabupaten Pelalawan

PELALAWAN (DUMAIPOSNEWS.COM) – Untuk mengetahui tutupan lahan di Kabupaten Pelalawan secara periodik dan kontiniu, IPB University melalui Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) lakukan kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan menggelar pelatihan mengenai penggunaan WebGIS Ecosystem dan Aplikasi Android INA-Alert dalam pemantauan tutupan lahan, Selasa (29/12) kemarin.

Dalam acara tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan Eko Novitra ST MSi dan menghadirkan Project Manager sistem tutupan lahan dari dosen IPB Bogor dari Divisi Analisis Lingkungan dan Pemodelan Geospasial Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata-Fahutan Dr Yudi Setiawan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan Eko Novitra ST MSi didampingi Kabid Tata Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Davis Riswan Shut MSi kepada Dumai Pos, Selasa (29/12) kemarin.

Kongkowkuy

Dikatakannya, bahwa jetersediaan data tutupan lahan yang realibel, akurat dan up-to-date merupakan tantangan dalam pengembangan sistem pemantauan tutupan lahan dan deteksi perubahan yang terjadi di dalamnya. Kerjasama IPB University, LAPAN dan UNDP telah mengembangkan WebGIS EcoSystem dan aplikasi android Ina-Alert yang merupakan dua produk terintegrasi dalam mendukung sistem pemantauan tutupan lahan skala nasional.

” Ya, pelatihan ini, dalam rangka mendapatkan masukan dari para pihak untuk penyempurnaan metode atau algoritma dan sistem menjadi lebih baik, sekaligus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para pihak dalam menggunakan sistem.

Maka IPB University melaksanakan konsultasi publik dan uji coba produk di lapangan, yang difasilitasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan,”terangnya.
Eko Novitra juga mengatakan, bahwa keberadaan data sebaran perkebunan dan sistem pemantauan tutupan lahan ini sangat diperlukan dalam mendukung penyusunan indeks kinerja lingkungan hidup dan menindaklanjuti program peremajaan kebun sawit di Kabupaten Pelalawan.

” Kegiatan dihadiri berbagai instansi di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Pelalawan, seperti Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, dan KPH Wilayah Sorek. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari pada tanggal 28 sampai 29 Desember 2020,”ujarnya.

Sementara itu, Project Manager sistem tutupan lahan dari dosen IPB Bogor dari Divisi Analisis Lingkungan dan Pemodelan Geospasial Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata-Fahutan Dr Yudi Setiawan mengatakan, bahwa tujuan sistem yang dibangun adalah mendeteksi secara cepat perubahan tutupan lahan (early warning system/near real time monitoring system), menampilkan data sebaran spasial beberapa komoditas strategis dan perubahannya misalnya sawit dan karet dan mengembangkan platform GIS-Web sebagai tool untuk monitoring perubahan tutupan lahan dan mengaplikasikan sistem monitoring berbasis Android. Tercetus program ini awalnya dari IPB Bogor yang melakukan kerjasama dengan LAPAN dan akhirnya program ini mendapatkan dukungan dari UNDP.

” Kabupaten Pelalawan merupakan daerah target kita, untuk mensosialisasikan program ini. Selain daerah yang berjulukan Negeri Amanah ini, kita kerjasama dengan Kabupaten Sintang dan Kabupaten Tapanuli Selatan. Lokasi yang dipilih oleh UNDP ini di Kabupaten Pelalawan merupakan daerah yang prioritas sangat penting tutupan lahannya,” jelasnya.

Dr Yudi menambahkan, bahwa data yang tersedia berasal dari pengolahan citra satelit di LAPAN menggunakan algoritma untuk tujuan mendeteksi perubahan tutupan lahan dan pengolahan cloud computing Google Earth Engine menggunakan machine learning.

Sehingga dihasilkan data deteksi 8 harian dan prediksi tutupan lahan komoditas strategis secara nasional. Lebih lanjut lagi, data yang tersedia juga berasal dari penutupan lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

” Peragaan WebGIS EcoSystem mendapat apresiasi dari para pihak dimana ketersediaan informasi spasial akan membantu pemantau tutupan lahan sektor untuk mengecek perubahan tutupan lahan pada sektor perkebunan, kehutanan dan ketahanan pangan.

Kegiatan dilanjutkan dengan uji coba aplikasi android INA-Alert untuk validasi-verifikasi deteksi perubahan di tutupan lahan perkebunan dan kawasan hutan, menelusuri perkebunan karet dan keberadaan sawah di Kabupaten Pelalawan. Titik lokasi yang kita tinjau ada di tiga Kecamatan yakni Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kecamatan Pangkalan Kuras dan Kecamatan Pelalawan,”tutupnya. (naz)