Pro Kontra Portal Jalan Gajah Mada, Tim Lintas Komisi Tinjau ke Lapangan

PINGGIR  (DUMAIPOSNEWS) —  Tim Lintas Komisi DPRD Bengkalis, turun ke lapangan meninjau portal Jalan Gajah Mada ( Jalan Sebanga, red) Duri, Selasa (25/1). Para wakil rakyat ini menindaklanjuti pengaduan masyarakat, yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Korban Portal terkait portal di jalan tersebut.

Ternyata kedatangan tim dari DPRD  Bengkalis ini tak hanya dinantikan aliansi yang menolak pemasangan portal, juga ada puluhan masyarakat yang mendukung pemasangan portal. Bahkan sempat terjadi bantah-bantahan atau adu mulut  antara masyarakat, baik pro maupun kontra terkait portal  di depan para anggota DPRD Bengkalis yang turun saat itu.

Kongkowkuy

Ekonomi masyarakat mana yang macet, ekonomi masyarakat mana yang mati. Toh bisa dilihat mobil sawit masih bersileweran. Mobil CPO masih bisa lewat, “kata Irawanto saat perwakilan dari aliansi korban portal mengeluh lesunya ekonomi ke DPRD yang turun.

Selain itu,  Irawanto juga menyebut agar tak ada tawar menawar terhadap portal yang sudah dipasang. Langkah Pemkab Bengkalis sudah sangat tepat. Portal jangan diganggu lagi.

“Kami bisa juga buat aliansi tandingan, tapi kami tak mau ribut- ribut. Sudah puluhan tahun kami merasakan jalan ini, terus hancur. Karena sering dilewati truk bertonase tinggi.  Ketika sudah bagus, wajar dipasang portal. Ini jalan milik Pemkab Bengkalis kok, ” paparnya.

Perang adu mulut  antara masyarakat yang pro dan kontra ini, lalu ditengahi anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Ruby Handoko, bersama anggota DPRD lainnya, Hendri,Rianto, Jasmi, Simon dan Andi Pahlevi, menjelaskan tujuan mereka turun untuk melihat kondisi di lapangan.

“Kami turun untuk melihat kondisi sebenarnya  dilapangan. Aspirasi yang disampaikan baik masyarakat pro maupun kontra akan kami rapatkan lagi dengan Pemkab Bengkalis ” jelas Rudy Handoko alias Akok.

Terkait turunnya tim lintas Komisi DPRD Kabupaten Bengkalis ini, ketika Akok ditanya,  juga menjelaskan dari hasil pengamatan dilapangan truk-truk sawit masih bisa melintasi portal dengan ketinggian 3 meter itu.

“Hasil survey ke lapangan ini nantinya akan kita rapatkan lagi dengan Pemkab Bengkalis.  Tapi dari apa yang kami dilihat langsung sekarang, tmasih bisa lewat. Termasuk juga mobil angkutan. Tapi ini nanti akan kita bicarakan lagi, ” tukasnya.

Untuk memastikan ketinggian portal, anggota DPRD Bengkalis  lain telah mengukur ketinggiannya. Ada yang membawa meteran sendiri. Saat pengukuran  dilakukan langsung disaksikan masyarakat. Dalam kondisi tersebut, sempat memicu suasana kembali tegang,  terlihat karena massa yang pro dan kontra bertemu dalam satu titik.

Langsung Ada Manuver Truk Sawit

Ditengah kedatangan anggota DPRD Bengkalis itu, ada satu unit truk sawit yang over kapasitas mencoba melintasi portal. Sehingga ketinggian truk yang melewati tingginya portal, akhirnya menyebabkan truk terjebak di depan portal. Miris melihat sopir truk malah memaksakan diri untuk membongkar muatannya di depan portal hingga mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas.

“Itu lagu lama. Disaat ramai malah bikin manuver. Biar dikira portal menghambat aktivitas, ” kata Irawanto dengan nada menyindir.

Cukup lama truk sawit itu menjadi raja di depan portal. Berdalih bongkar muatan ke truk yang sudah melewati portal, keberadaan truk jenis Fuso itu cukup menganggu pengendara lain. Akhirnya  Satpol PP, Kepolisian dan TNI yang berjaga meminta sopir tak parkir didepan portal hingga arus kembali lancar.

“Kami sengaja turun kesini karena kami peduli. Kami harap DPRD Bengkalis jangan dengar satu pihak saja. Dengar juga kami masyarakat sini, yang lama menderita karena jalan yang rusak. Jangan karena kepentingan pengusaha sawit di dalam sana mengabaikan kami masyarakat sepanjang jalan ini, ‘ ujar Irawanto lagi.

Dukungan sama juga disampaikan pemuda setempat Roy Sitanggang. Menurutnya Pemkab Bengkalis harus lebih tegas dan tak ada lagi cerita buka tutup portal.

“Kami ingin portal dipertahankan. Bahkan dipermanenkan. Jangan lagi ada istilah buka tutup. Pertahankan apa yang sudah dilakukan. Toh mereka bisa ikut kok. Buktinya truk-truk PKS PCR bisa lewat kok,” ujarnya.

Roy Sitanggang pun menyebut mobil-mobil sembako dan angkutan lain tak terganggu dengan portal itu. Malah mobil truk pengangkut gas yang agak tinggi masih bisa lewat tanpa halangan.

“Tak ada alasan ekonomi. Mobil sembako bisa lewat kok. Mobil gas saja tak ada masalah. Kita berpikirnya jauh ke depan. Bagaimana jalan 2,5 km yang akan diperbaiki bisa diperbaiki tahun ini, ” tegasnya.

Juga ada dukungan lain disampaikan Wahdiah, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang geram melihat aksi truk yang memaksakan bongkar muat di depan portal.

“Ini hanya trik mereka saja.  Biar jalan macet. Kami dukung  pemasangan portal, biar kami tak was-was lagi di jalan. Selama ini kami takut berpapasan dengan tronton sawit itu. Mobilnya besar, muatan banyak, takut kalau buah sawitnya jatuh pas kami lewat, ” pungkasnya.(ole)