TERBARU: Covid-19 Kota Dumai ODP 183 Orang, PDP 13 Orang, Positif Nihil

DUMAI (DUMAIPOSNEWS) – Jumlah kumulatif orang dalam pemantauan (ODP) virus corona (Covid-19) di Kota Dumai hingga Senin (30/03/2020) mencapai 183 orang. Untuk jumlah kumulatif pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 13 orang dan, sedangkan pasien positif virus corona masih nihil.

Data dihimpun di Posko Tanggap Darurat Covid – 19 Kota Dumai, Senin (30/03/2020) pukul 15.30 WIB dari 183 orang ODP sudah terkonfirmasi sebanyak 2 orang. Sehingga total ODP sebanyak 181 orang.

Kongkowkuy

Jumlah ini tersebar di 30 kelurahan dari 33 kelurahan. Tiga kelurahan nihil ODP. Yakni Kelurahan Laksemana, Kelurahan Batu Teritip dan Kelurahan Kampung Baru.

ODP terbanyak berada di Kelurahan Bukit Datuk. Sebanyak 33 orang. Menyusul kemudian Kelurahan Jayamukti 14 orang, Kelurahan Tanjung Palas 12 orang, Kelurahan Teluk Binjai 11 orang dan Kelurahan Bukit Batrem 10 orang.

Untuk Komulatif PDP, mengalami peningkatan menjadi 13 orang. Satu orang dinyatakan negatif dan 1 orang meninggal. Eksis PDP tersisa 10 orang. 8 dirawat di RSUD dan 2 di RS Pertamina.

Jumlah ODP di Kota Dumai akan terus meningkat. Menyusul kembalinya warga Kota Dumai dari Malaysia. Mereka pulang ke tanah air menyusuk pemberlakuan lockdown di negeri jiran tersebut.

Setidaknya, sejak Kamis (26/03/2020) lebih dari 215 orang TKI yang bekerja di Malaysia kembali ke tanah air melalui pintu Tanjung Balai Karimun dan Selatpanjang ke Kota Dumai. Sebagian dari mereka merupakan warga Kota Dumai.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Syahrinaldi mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan pemantauan bersama pihak terkait. “Kita terus berupaya memberikan sosialisasi, kepada masyarakat. Kepada mereka yang baru pulang dari Malaysia kita tetapkan ODP dan kita minta melakukan isolasi mandiri,” kata pria yang akrab disapa Ucok ini.

Pihaknya berpesan agar masyarakat tidak panik dan mengutamakan upaya pencegahan dengan menerapkan pola hidup sehat. Pihaknya juga mengimbau agar membatasi aktifitas keluar rumah yang tidak begitu penting guna meminimalisir potensi penularan. (amb)

Editor : Bambang Rio