Alumni Berganti Mujahid, Reuni 212 Berjalan Tertib dan Bersih

Dumaiposnews.com – Kawasan Monas, Jakarta, kemarin (2/12) menjadi lautan manusia. Jutaan orang berkumpul dalam Reuni Akbar Mujahid 212. Gelombang peserta berduyun-duyun memadati kawasan Monas sejak sehari sebelumnya.

Dari pantauan di lapangan, massa menyemut di sekitar Monas hingga Jalan M.H. Thamrin hingga Bundaran HI. Jalan Medan Merdeka Barat hingga Merdeka Selatan juga penuh massa. Massa membeludak mulai Cempaka Putih, Menteng, Tanah Abang, dan Kuningan.

Kongkowkuy

Sejumlah tokoh juga menghadiri acara yang dimulai dengan salat Subuh berjamaah tersebut. Antara lain, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Syura PKS Hidayat Nur Wahid, dan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Ketua Panitia Reuni 212 Bernard Abdul Jabar menyebutkan, peserta aksi 212 yang sebelumnya disebut alumni diganti dengan mujahid. “Kami kemudian mengganti alumni menjadi mujahid sebagaimana arahan dari Habib Rizieq. Kalau alumni berkurang, tapi hari ini (kemarin, Red) karena mereka mujahid, hampir lebih dari 8 juta. Ujungnya sampai Gunung Sahari, Cempaka Putih. Ini adalah rasa syukur kita kepada Allah SWT,” ujarnya.

Dia juga mengapresiasi seluruh pihak yang hadir maupun yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Menurut dia, acara reuni 212 merupakan bentuk rasa syukur untuk acara serupa yang dihelat tahun lalu.

Sementara itu, Hidayat Nur Wahid membantah anggapan bahwa aksi tersebut membahayakan persatuan NKRI. Dia mengatakan, reuni 212 menunjukkan penghormatan terhadap persatuan. Hal itu terlihat dari kehadiran masyarakat dalam jumlah besar, mulai tokoh Islam, lintas agama, lintas profesi, hingga penyandang disabilitas.

“Tetap menghormati hukum, tetap aman, tertib, dan damai, mengedepankan prinsip-prinsip penghormatan terhadap sesama. Bahkan, kali ini nonmuslim pun hadir dalam jumlah yang sangat memadai,” tutur Hidayat.

Hidayat menambahkan, aksi yang berlangsung damai itu juga semakin menegaskan bahwa umat Islam adalah bagian yang tak terpisahkan dari Indonesia. Sebab, umat dapat memperjuangkan demokrasi dan keadilan dengan cara-cara yang dibenarkan. “Mereka tetap dengan NKRI. Oleh karenanya, tidak benar kalau ini membahayakan NKRI,” imbuhnya.

Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Argo Yuwono memastikan bahwa kegiatan tersebut berjalan lancar dan seluruh peserta meninggalkan tempat dengan tertib sejak Minggu siang. Menurut Argo, massa yang memadati Silang Monas mencapai 100 ribu. Umumnya, mereka berasal dari Jakarta.

“Kegiatan sudah selesai, jam sebelas (siang, Red) tadi sudah bubar. Jam dua belas (siang, Red) sudah kosong, sudah pada kembali, situasi kondusif,” ungkap dia.

Dia menambahkan, pihak keamanan untuk kegiatan tersebut terdiri atas 23 ribu personel. Mereka berasal dari kepolisian, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta. “Anggota yang stand by ada 23 ribu di lapangan. Itu gabungan. TNI, Polri, dan pemprov,” papar dia.

Sebagian peserta meninggalkan Silang Monas dengan disertai pengawalan pihak keamanan. Sebelum pulang, peserta aksi membersihkan sampah yang ditinggalkan di Monas.

Kehadiran Prabowo paling ditunggu dalam reuni 212 kemarin. Dalam aksi yang berganti nama menjadi Reuni Akbar Mujahid 212 itu, jutaan orang meneriakkan dan mengelukan sosok Prabowo sebagai presiden.

Meski Bawaslu telah memperingatkan agar tidak dilakukan kampanye di aksi 212 itu, teriakan bernuansa isu pemilu presiden kerap terdengar. Sejak Prabowo tiba di kompleks lapangan Monas pada pukul 07.40, teriakan Prabowo yang berbalas seruan, “Presiden,” terdengar berkali-kali. (mim/bry/dee/bay/far/jun/c11/agm)