JAKARTA(DUMAIPOSNEWS)–Tantangan relawan Jokowi yang menggelar sayembara berhadiah Rp 100 miliar jika dapat membuktikan kecurangan Pilpres 2019 yang merugikan Paslon 02 dijawab oleh Gabungan Relawan Pembela Demokrasi Pancasila (Garda Depan).
“Kami terima tantangan itu, kami siap membuktikannya,” ujar Komandan Garda Depan, Lieus Sungkharisma, Kamis (2/5).
Menurut Lieus, hal itu bukan perkara besaran uang yang mereka janjikan, melainkan demi pemilu yang jujur dan adil.
“Kita terima tantangan mereka dan kami siap buka-bukaan. Terserah mereka mau mengambil tempat pembuktiannya di mana, di markas mereka juga boleh. Tapi harus disaksikan notaris dan ahli hukum,” sambungnya.
Kendati demikian, ia meminta relawan Jokowi yang menjanjikan hadiah Rp 100 miliar untuk menunjukkan uang tersebut kepada publik dan menyerahkannya kepada notaris.
Lieus menambahkan, laporan dari beberapa pihak termasuk Tim IT BPN Prabowo-Sandi dan data para relawan yang selama ini menyebut adanya kecurangan Pemilu bukanlah hoax.
“Kami punya data-data valid terkait dugaan kecurangan tersebut. Karena itu kami siap menerima tantangan mereka. Kita siap membeberkan data-data kecurangan yang kita miliki di depan mereka,” katanya.
“Kami terima tantangan ini hanya untuk membuktikan bahwa kecurangan itu fakta dan benar terjadi. Bahkan akibat kecurangan itu kerugian suara Paslon Capres 02 bisa-bisa lebih dari 5% sebagaimana yang mereka tuntut. Kalaupun kemudian ada hadiahnya, lumayanlah bisa dibagi-bagi untuk rakyat miskin yang membutuhkan bantuan,” tegasnya.
Namun begitu, Lieus menilai sayembara berhadiah Rp 100 miliar itu hanyalah trik untuk mengintimidasi dan menakut-nakuti rakyat.
“Mereka lupa, rakyat sekarang sudah semakin cerdas. Jadi, jangan dikira rakyat bodoh dan bisa diintimidasi lalu menjadi takut. Tidak,” tandasnya.
Editor: Diki Trianto
Sumber : Rakyat Merdeka Online