Riau Dibakar Bukan Terbakar, Mahasiswa dan Masyarakat Riau Protes

JAKARTA (DUMAIPOSNEWS) – Lambannya pemerintah menangani bencana kabut asap di Riau mendapat aksi protes dari Persatuan Pemuda, Mahasiswa dan Masyarakat Riau Jakarta. Aksi protes tersebut disampaikan di Kawasan CFD (car free day) Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Ahad (15/9).

Dengan menggunakan kaos hitam melambangkan berkabung, ratusan pemuda, mahasiswa dan masyarakat Riau Jakarta melakukan berbagai aksi dan penggalangan dana yang tersebar di beberapa titik di kawasan CFD Sudirman-Thamrin Jakarta.

Kongkowkuy

Sambil membentangkan spanduk putih besar yang bertuliskan Riau Dibakar Bukan Terbakar, para pendemo menggunakan masker.

“Kami sangat menyesalkan pemerintah pusat yang sangat lambat dalam penanggulangan kebakaran hutan di Provinsi Riau,” kata Koordinator Lapangan Bobby Irtanto.

Mereka yang mengatasnamakan Aliansi Kami Akan Mati itu memberikan protes pemerintah terkait bencana asap yang melanda Riau beberapa bulan ini. Akibatnya, banyak masyarakat terkena pentakit saluran pernapasan dan bahkan ada yang meninggal dan jutaan masyarakat yang terpapar asap.

“Kabut asap yang menyelimuti Riau mengakibatkan ribuan orang mengalami ISPA tanpa adanya bantuan dari pemerintah sedikitpun dan hingga saat ini korban dari bencana asap akan terus bertambah jika tidak cepat ditanggulangi,” ungkapnya.

Hendri Marhadi selaku Koordinator Umum Aliansi Kami Akan Mati menambahkan, presiden dan pemerintah daerah harus serius dalam menangani bencana kabut yang disebabkan pembakaran lahan dan hutan tersebut. Mereka juga mendesak agar penegak hukum untuk menindak tegas perusahaan dan mencabut izin lahan di mana ditemukan titik api.

“Kami meminta Presiden Jokowi dan pemerintah daerah maupun pusat untuk mengatasi persoalan-persoalan asap di Riau yang terjadi sudah bertahun-tahun,. Kami mendesak pemerintah pusat agar persolan asap Riau menjadi bencana nasional, meminta transparansi hukum terkait korporasi yang terbukti membakar lahan,” tegasnya.

“Kami tidak akan diam. Kami akan terus bersuara lantang di Jakarta sampai asap di Riau tidak ada lagi,” tandasnya.

Aksi protes juga dilakukan dengan cara berbeda yaitu menampilkan teatrikal dan memakai atribut yang menggambarkan kesengsaraan masyarakat Riau untuk mendapatkan udara akibat kebakaran lahan.

Mereka mengenakkan pakain compang camping sambil memakai masker dan menenteng tabung oksigen.

“Ini sebagai bentuk aksi protes kita dan lrhadap pemerintah dan memberitahu masyarakat luas bagaiman kondisi Riau saat ini. Kondisi Riau tiap asap yang hampir tiap tahun,” katanya.

“Kita ingin membuka mata semua orang. Meskipun hal ini tidak belum ada apa-apanya. Tapi kami juga akan membuat aksi selanjutnya jika pemerintah belum juga bisa mengatasi asap. Bukan aksi damai lagi,” pungkasnya.

Sumber : RPG