Seperti tak Ada Solusi Ribuan Rumah Terendam

DUMAIPOSNEWS.COM, DUMAI – BELUM hilang rasa penat dan letih dibadan, Selasa (16/10) pagi ratusan rumah warga Kota Dumai diberbagai lokasi kembali terendam banjir pasca guyuran hujan deras hingga beberapa jam, sejak sete­lah Selasa dinihari lalu.

Sempat melanda kota pesisir ini beberapa hari yang lalu dan sempat surut, namun kini banjir yang berasal dari curah hujan yang tinggi diikuti pula dengan fenomena pasang air laut, kembali menggenangi sebahagian besar lokasi penting dikota pesisir ini.

Kongkowkuy

Curahan hujan yang melanda Kota Dumai Selasa (15/10) dini hari hingga kemarin juga telah berakibat sebagian besar fasilitas umum terendam, termasuk jalan raya. Ratusan bahkan ribuan pemukiman masyarakat kota memiliki 7 kecamatan ini ikut terendam, diberba­gai lokasi.

Pantauan Dumai Pos, banjir yang merendam rumah warga kali ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan banjir yang melandanya beberapa hari, sebelum terakhir kemarin. Ketinggian air diperkir­akan sekitar setengah meter.

Tidak hanya rumah warga yang terendam, perkantoran, ruas jalan bahkan sekolah juga ikut terendam seperti sekolah di kawasan Buluh Kasap, Bintan, Jaya Mukti, STDI, Bukit Datuk dan beberapa sekolah lainnya.

Ditambah kondisi pasar tradisional seperti Pasar Senggol, Pasar Jaya Mukti, Jalan Kesuma, Pasar BSM dan Pasar Kelapa juga ikut terendam banjir. Alhasil, banyak pedagang yang meliburkan diri, sementara waktu untuk berjualan sangat terganggu.

Bahkan sekolah juga terpaksa diliburkan karena kebanjiran, termasuk SDN 002 Ratusima di Jalan Sidorejo. Salah-seorang warga, Lina, ketika berbincang-bincang dengan Dumai Pos mengakui bahwa banjir kali ini dianggap besar. Mengapa demikian ?.

Dijelaskan Lina, biasanya kamar rumahnya tidak pernah masuk air. Namun, sekarang banjir rata merendam rumahnya. “Biasa banjir merendam ruang tamu, dapur saja. Namun, hari ini kamar pun ikut terendam,” ujarnya.

Akibat kebanjiran ini tentu banyak peralatan rumah tangganya yang rusak seperti lemari, kursi dan sebagainya. Bahkan, aktivi­tas kesehariannya ikut terganggu karena harus menguras air dari dalam rumah.

 Apalagi air surut cukup lama, hingga pukul 14.00 WIB kemarin air belum surut juga. “Alhasil saya sekeluarga terpaksa mengungsi kerumah sanak saudara,” paparnya.

Diharapkan Pemerintah Kota (Pemko) Dumai untuk secepatnya membenahi saluran-saluran drainase. Karena, banjir bukan karena hujan deras mengguyur, tetapi lebih dikarenakan saluran air yang tidak lancar.

Sehingga, setiap kali hujan lebat rumah warga siap siap teren­dam banjir. “Coba saja kita lihat banyak saluran drainase yang tidak mengalir, karena banyak sentimen atau sampah ditambah saluran itu memang tidak pernah berfungsi,” lanjutnya.

“Kemarin (Senin, red) air sudah sempat surut, namun pasca hujan lebat yang melanda ditambah pasang air laut air kembali mengge­nangi jalan dan rumah warga,” ujar Rukiati warga Kelurahan STDI, Kecamatan Dumai Barat kepada Dumai Pos secara terpisah.

Ia menyebutkan, beberapa hari yang lalu banjir sudah menggenan­gai kediaman masyarakat. Akan tetapi, hal itu dinilai tidak ada perhatian khusus dari Pemerintah Kota Dumai mengatasi permasala­han yang tengah mendera masyarakat tersebut.

“Seperti tidak ada solusi, setelah surut banjir kembali menge­nangi kediaman warga,” ungkapnya.

Ia menyebut, dengan kondisi yang dialami masyarakat ini dikha­watirkan terjadinya hal-hal buruk, seperti munculnya binatang berbahaya dan penyakit yang muncul akibat genangan air masuk ke dalam kediaman masyarakat.

“Untuk itu kita sangat mengharapkan Pemerintah Kota Dumai agar cepat menyikapi permasalahan banjir yang sedang melanda masyara­kat Kota Dumai,” harapnya. Disamping pemerintah, masyarakat juga harus ikut andil untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan cara bergotong-royong.

Hal senada disampaikan Heri, yang merasa pemerintah baru men­cari solusi ketika hujan sudah merendam ratusan rumah warga di 33 kelurahan. Harusnya solusi dan sikap diambil segera oleh Pemerin­tah, apalagi DED penaganan banjir sudah ada.

Warga Tolak Bobol DrainaseDalam pada itu, upaya pemerintah mengatasi persoalan banjir mendapat penolakan dari warga RT 07 Kelurahan Buluh Kasap, Dumai Timur. Mereka beramai ramai mendatangi lokasi pembobolan drainase menggunakan alat berat di depan Jalan Nasional.

Bersama ketua RT 07 warga mendatangi lokasi pembobolan drainase serta menolak dilakukan pembukaan skat dengan alasan, jika itu dilakukan maka pemukiman warga di Jalan Nasional terancam tengge­lam.

Sebab, air yang berasal dari jalan dan drainase di Sultan Syarif Kasim bakal masuk ke drainase Jalan Nasional, apalagi daerah ini merupakan dataran rendah.

Banyaknya warga yang datang menolak pembongkaran drainase tersebut membuat pemerintah mengurungkan rencana tersebut dan kembali menutup drainase berukuran lebar 60 centimeter mengguna­kan tanah serta batuan.

Komplainnya warga RT 07 membuat rencana pemerintah membuka penutup drainase Jalan Nasional tak jadi dilakukan. Padahal alat berat telah membongkar gapura. Setda kembali meminta operator alat berat untuk menutup drainase tersebut.

Terlihat dilokasi Setdako Dumai HM Nasir, pimpinan DPRD Dumai H Zainal Abidin, Lurah Buluh Kasap Surya Dharma, Camat Dumai Timur Irawan Sukma, warga Jalan Hangtuah Syahrial Amini, ketua LAM Dumai Syahrudin serta aparat kepolisian.

Usai menutup drainase Jalan Nasional, setda dan rombongan melakukan peninjauan kesejumlah titik banjir dan melihat drainase yang tersumbat. Hanya saja, dalam peninjauan tersebut tidak terlihat Kadis PUPR ataupun pejabat dilingkungan dinas tersebut.

Untuk mengatasi persoalan banjir tersebut, tutur Setda, dalam waktu dekat pemerintah akan melayangkan pemanggilan kepada selur­uh perusahaan yang tumbuh dikawasan PT Pelabuhan I Dumai dan GM PT Pelabuhan I Dumai untuk membahas persoalan banjir serta solusi yang akan diambil.

  “Kita sudah dilihat dilapangan banyak terjadi penyumbatan serta terlalu kecilnya drainase pembuangan ke laut sehingga air menum­puk di sekitar pemukiman. Makanya, pembuangan yang ada perlu diperbesar sehingga air lancar menuju ke laut. Memang saat ini beberapa drainase terlihat lancar, namun karena pembuangannya kecil makanya genangan air lama surut,” ulas Setda.

Wakil Ketua DPRD Dumai H Zainal Abidin mengimbau seluruh perus­ahaan di areal PT Pelindo untuk bersama-sama membantu pemerintah mengatasi persoalan banjir tersebut. “Sebab, kita lihat tadi banyak terjadi penyumbatan drainase yang berada di areal Pelindo,” tuturnya.

(ery / Laporan  DEVI PUTRI / RIAN ARDIAN SYAH / MISWANTO )