Gelombang Panas Melanda Asia, Indonesia Terik, BMKG Sebut karena Transisi Musim

DUMAIPOSNEWS.COM – Teriknya suhu telah menyengat banyak wilayah di Asia. Di Myanmar, misalnya, temperatur tertinggi mencapai 45 derajat Celsius, sedangkan di Thailand serta India suhu terpanas melebihi 44 derajat Celsius.

Lalu, bagaimana Indonesia yang sebagian besar wilayahnya memasuki peralihan dari musim hujan ke musim kemarau? Kendati mengalami suhu panas belakangan ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa Indonesia tidak mengalami gelombang panas atau heat wave seperti yang terjadi di banyak negara Asia.

Kongkowkuy

Itu disebabkan pusat tekanan tinggi sulit terbentuk akibat wilayah kepulauan dan perbedaan tekanan udara yang tidak signifikan antarwilayah. Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdani menerangkan, gelombang panas umumnya terjadi di wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi di belahan bumi bagian utara atau selatan.

Sekaligus pada wilayah geografis yang berdekatan dengan massa daratan dengan luas yang besar. “Sementara Indonesia terletak di wilayah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan,” paparnya.

Kondisi itulah yang membuat Indonesia potensinya kecil untuk terjadi gelombang panas. Sekaligus, perbedaan tekanan udara antardaerah tidak terlalu signifikan. Sehingga, pemicu dari gelombang panas berupa pusat tekanan tinggi di atmosfer sulit terbentuk.

“Pusat tekanan tinggi yang luasnya lebih dari 3 kilometer itu yang membuat udara panas terdiam lama, dari harian hingga mingguan. Itulah gelombang panas,” jelasnya.

Secara historikal juga dipastikan bahwa Indonesia belum pernah mengalami gelombang panas. Lagi pula, gelombang panas itu dikategorikan dengan kenaikan suhu udara setidaknya selama lima hari berturut-turut dan suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat Celcius lebih panas.

Meski demikian, suhu udara di Indonesia belakangan memang terasa begitu panas. Itu disebabkan Indonesia dalam masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau atau justru memasuki awal musim kemarau. Saat musim kemarau, pertumbuhan awan minim yang membuat intensitas paparan matahari meningkat. Yang kemudian suhu udara terasa lebih panas dari biasanya. “Namun, masih ada hujan pada sore hingga malam hari dengan durasi yang singkat,” urainya.

Sisi Kesehatan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk menggunakan payung saat keluar rumah. Hal itu disebabkan cuaca panas yang terjadi belakangan. “Misal olahraga, ya dilakuin pagi-pagi,” ucapnya kemarin.

Masalah lain dari cuaca panas adalah dehidrasi. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof dr Ari Fahrial Syam SpPD menyebut saat kondisi dehidrasi, seseorang akan mengalami kekurangan cairan, merasa haus, serta kulit menjadi kering dan sensitif sehingga dapat menimbulkan iritasi dan reaksi alergi.

Masalah itu bisa jadi serius. “Efek kesehatan akibat tekanan panas pada seseorang dapat berupa gangguan fungsi organ tertentu dan mengakibatkan berbagai jenis heat-related illness atau gangguan terkait panas. Jenis heat-related illness yang paling berbahaya adalah heatstroke atau sengatan panas,” ungkapnya.

Ari memerinci, heatstroke merupakan sebuah kondisi ketika seseorang mengalami dehidrasi, kekurangan cairan, kering, dan bisa sampai menyebabkan kurang kesadaran. “Apabila ketika dehidrasi tidak diimbangi dengan minum, organ ginjal yang akan terdampak oleh kondisi tersebut. Saya mengingatkan pentingnya menjaga konsumsi air putih yang cukup,” tutur Ari.

Secara umum, jumlah konsumsi air sebanyak delapan sampai sepuluh gelas per hari. Tetapi, dengan kondisi dehidrasi yang saat ini banyak terjadi, Ari menganjurkan masyarakat mengonsumsi air hingga 3 liter.

Namun, itu bergantung pada aktivitas masing-masing. “Apabila aktivitas kita sering berada di luar ruangan dan terpapar panas, apalagi sampai berkeringat, jumlah cairan di dalam tubuh juga harus ditingkatkan,” jelasnya.

Gelombang Panas di Asia

Panasnya temperatur menyengat mayoritas wilayah Asia. Berikut temperatur maksimum yang tercatat pekan lalu.
Myanmar: 45 derajat Celsius
Thailand: 44,6 derajat Celsius
India: 44,5 derajat Celsius
Bangladesh: 42,8 derajat Celsius
Laos: 42,4 derajat Celsius
Vietnam: 42,4 derajat Celsius
Nepal: 42,2 derajat Celsius
Tiongkok: 41,9 derajat Celsius
Filipina: 37 derajat Celsius
Singapura: 36,7 derajat Celsius
Indonesia: 33 derajat Celsius

 

Sumber: AFP, Temperatur Udara dari Sistem Prediksi Deterministik Global, Perubahan Iklim dan Lingkungan Kanada, Straits Times Graphics