DUMAI (DUMAIPOSNEWS) – PT Pelita Agung Agroindustri (PAA) Dumai menyalurkan Beasiswa Permata Cerdas kepada siswa berprestasi dan kurang mampu di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 dan 5 Kota Dumai.
Penyerahan beasiswa dilakukan di Ruang Perpustakaan SMKN 2 Dumai , Kamis (07/03/2024) oleh Manager PAA Dumai, H. A.B. Siregar yang diwakili Hebron Parsaoran bersama tim penyalur CSR PT PAA. Turut menyaksikan Kepala SMKN Dumai Zulkarnain Nasution dan Kepala SMKN 5 Dumai H Poyong diwakili Neneng.
“Program Permata Cerdas ini telah dilaksanakan secara continiu oleh PT PAA dalam rangka ikut andil mencerdaskan anak bangsa,” Hebron, mewakili AB Regar.
Kata Hebron, program CSR pemberian bantuan beasiswa ini merupakan program sangat prioritas PT PAA sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat di sekitar operasi PT PAA.
“Pemberian beasiswa ini diharapkan bermanfaat untuk pengembangan diri. Apalagi di zaman IT dibutuhkan kemapuan soft skill sehingga mampu menjawab tuntutan kerja. Semoga bermanfaat untuk mendukung pendidikan anak-anak kita,” lanjut Hebron.
Kepala SMKN 2 Dumai, Zulkarnaen Nasution menyebut bantuan beasiswa bagi siswa siswi berprestasi kurang mampu dari PT PAA ini sudah berlangsung selama lebih dari 5 tahun.
“Kemitraan dengan PAA ini sudah lebih dari 10 tahun dengan berbagai program dan kami sangat terbantu dengan program ini,” kata
Ia pun meminta agar bantuan ini dapat di gunakan secara maksimal. “Jangan untuk konsumtif, beli HP atau pulsa. Gunakanlah untuk pengembangan diri seperti untuk kursus, magang, dll,” harap Zulkarnaen.
Kepala SMKN 5 Dumai, H Poyong melalui Neneng menyebut bantuan beasiswa ini merupakan support yang luar biasa.
“Kami berharap semoga kedepan bertambah. Tak bisa jumlah sekolah minimal jumlah siswa penerima yang bertambah,” harap Neneng.
Ia mengajak kepada siswa siswi penerima beasiswa bersyukur atas beasiswa yang diberikan. Karena para penerima merupakan orang pilihan dengan seleksi yang cukup ketat.
“Beasiswa ini sangat bermanfaat dan sangat ditunggu oleh anak2 dan sekolah. Semoga terus berlanjut dan bisa ditambah kuotanya,” harap Neneng.
Ia berharap agar dana yang diterima bisa digunakan untuk peningkatan keterampilan dan potensi diri. Karena di SMK 2 dan 5 tidak ada pungutan biaya pendidikan.
“Dana bisa digunakan untuk soft skil, training, kursus, magang dan lain-lain. Gunakan dengan benar dan semaksimal mungkin untuk pengembangan diri,” pungkas Neneng. (amb)
