Kapolda Riau: Karlahut di Riau Masih Terkendali

DUMAI (DUMAIPOSNEWS) -Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal memastikan kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Provinsi Riau masih terkendali. Kabut asap yang sempat menyelimuti provinsi Riau dipastikan bukan bersumber dari Karlahut di wilayah Provinsi Riau.

“Hot Spot itu tidak dikatakan bahwa itu fix titik api atau fire spot. Hot spot itu banyak diantaranya cerobong asap, PKS atau bakar sampah,” kata mantan Wakapolres Dumai ini menyikapi banyaknya hotspot di Riau, Selasa (10/10/2023) usai meresmikan pemakaian Kantor Pelayanan Terpadu Polres Dumai.

Kongkowkuy

Iqbal mengungkapkan jumlah hotspot yang terpantau Selasa (10/10/2023). Di dalam data yang ada itu, setelah diverifikasi, dari 160 an hot spot hanya puluhan saja yang dapat dikatakan fire spot. Dan itu pun hotspot yang benar-benar karhutla.

“Dah tadi waktu pukul 8 saya mengecek, tidak ada atau sangat sedikit titik api,” terang Kapolda.

Polda Riau, kata Iqbal, terus memantau apakah titik api tersebut terus berkembang atau tidak. Karena vegetasi gambut, meskipun setelah dilakukan pendinginan, namun ternyata pendinginan tersebut belum maksimal, dan terkena angin ia menjadi titik api lagi.

Kapolda menjelaskan perkembangan hotspot di Riau sejak Juni hingga awal Oktober. Pada bulan Juni ada 760 hotspot, Juli sebanyak 465 hotspot dan Agustus 1499 hotspot.

Meki jumlah hotspot mencapai ribuan, tapi titik api tidak sebanyak itu. Bahkan pada awal Oktober ini menurun signifikan.

“Pada bulan Juni, Juli dan Agustus dapat kita padamkan. Seperti teman teman ketahui di Pelintung waktu itu kebakarannya sangat luar biasa. tapi asapnya pun tak sampai ke Pekanbaru. Padahal hampir seribu hotspot. Kalau kita bicara hot spot, meskipun hot spotnya ribuan tapi titik apinya hanya puluhan saja,” terangnya.

Selama menjabat sebagai Kapolda, Iqbal menjelaskan tidak sampai 20 titik api setiap hari.

“Contoh pada bulan Juni, Juli dan Agustus cukup banyak hotspot tapi asap tidak sampai,” katanya lagi.

Awal Oktober, sampai tanggal 9 di Inhu tercatat sebanyak 79 hotspot, di Rohil 35 hotspot dan di Inhil 29 Hotspot. Setelah diverifikasi di Inhu ada 3 hotspot, Inhil 3 hotspot, dan di r9hil 1.

“Hanya 7 hotspot. Tapi kok banyak asap. Sebaliknya saat banyak hotspot tidak ada kabut asap. Artinya ini kita menduga bahwa itu kuriman dari daerah lain ,” katanya.

Apalagi dalam rakor Karlahut Provinsi Riau yang berlangsung Senin (09/10/2023), menurut Menkopolhukam, berdasarkan database, Karlahut di Riau terkendali. (amb)