23 Tahun Usia Dumai Pos, Optimis Ditengah Disrupsi

Bambang Hendriyanto
Pemimpin Redaksi Dumai Pos

AHAD, 01 Oktober 2023, Harian Pagi Dumai Pos genap berusia 23 Tahun. Banyak harapan  disematkan agar terus berkarya. Melahirkan karya jurnalistik yang aktual, terpercaya, inspiratif dan memperkuat optimisme ditengah gempuran digitalisasi saat ini, hingga di usianya yang ke 23 tahun Dumai Pos masih menjadi pilihan pembaca untuk menjadi rujukan  mendapatkan informasi yang dapat dipercaya.

Dunia saat ini menuntut serba digital. Penyebaran informasi pun tak hanya melalui  media mainstream. Perkembangan teknologi melalui dunia digital seiring juga dengan pesatnya kemajuan internet.

Kongkowkuy

Dalam genggaman, seseorang dapat mengakses informasi apa pun dan di mana pun. Tak terbatas ruang dan waktu. Pemanfaatan teknologi informasi menjadi  sebuah keharusan.

Koran Harian Dumai Pos, salah satu media mainstream yang saat ini masih eksis  keberadaannya ditengah pembaca dan pelanggannya. Tantangan terberatnya adalah menghadapi digitalisasi media. Tak banyak pengelola media cetak yang mampu bertahan dan memutuskan  untuk bertransformasi seluruhnya menjadi platform digital.

Penerbit surat kabar harus tetap mewaspadai perkembangan teknologi dan media baru  yang nyaris tak terkendali lagi.

Sebab bagi industri surat kabar, ancaman yang paling  nyata adalah bergesernya pola konsumsi terhadap surat kabar ke media online.

Kedua media massa ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Surat kabar  memiliki keunggulan dalam hal kedalaman berita dan kearsipannya. Namun di sisi lain,
surat kabar dikesankan lambat, karena informasi yang sudah dibombardir melalui televisi  dan media online baru dapat dinikmati pembaca pada keesokan harinya. Sementara untuk media online memiliki keunggulan cepat dan lengkap. Kelemahan media online antara lain soal akurasi berita.

Untuk menghadapi ketatnya persaingan media, media cetak dan online harus saling  bersinergi. Pada era konvergensi media saat ini. Perusahaan penerbit surat kabar tak  bisa hanya mengandalkan satu media. Misal, hanya koran atau sebatas pada media online, dan itu telah dilakukan oleh managemen Dumai Pos, selain cetak juga memiliki media  online bernama dumaiposnews.com.

Masih eksisnya koran dan media cetak lainnya pernah dirilis Nielsen Consumer & Media  View pada kuartal III Tahun 2017. Nielsen mengungkapkan saat ini media cetak memiliki  penetrasi 8% dan dibaca oleh 4,5 juta orang. Dari jumlah tersebut, 83%-nya membaca  koran.

Berdasarkan profil pembaca, media cetak di Indonesia cenderung dikonsumsi oleh konsumen dari rentang usia 20-49 tahun (74%), memiliki pekerjaan sebagai karyawan (32%), dan mayoritas berasal dari kelas atas (54%). Fakta ini mengindikasikan pembaca media  cetak masih produktif dan dari kalangan yang mapan.

Nielsen juga menemukan pembaca media cetak merupakan pembuat keputusan dalam rumah  tangga untuk membeli sebuah produk (36%). Selain itu, konsumen media cetak diketahui  mempunyai hobi membaca buku, cenderung menyukai traveling.

Walaupun masih setia pada  media cetak, para pembaca media cetak juga mengikuti perkembangan teknologi. Mereka juga  menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari Sadar dengan pesatnya kemajuan teknologi dan digitalisasi informasi, Dumai Pos  terus berbenah. Dalam kurun dua tahun terakhir tantangan itu terus dihadapi. Badai  pandemi Covid-19 yang sempat menghantam, tak menyurutkan tekad kuat kami di Dumai Pos  untuk terus bangkit dan berkarya.

Konvergensi media dilakukan, sebagai upaya mentransformasikan diri memenuhi  tantangan tersebut. Platform media digital yang sudah lama dikembangkan Dumai Pos sejak  beberapa tahun belakangan ini yakni dumaiposnews.com yang  menjadi wahana memperkuat  koran. Kecepatan informasi yang diperlukan masyarakat, kami jawab lewat portal online  tersebut. Berbagai informasi setiap menit disajikan, mulai dari berita politik,  pemerintahan, sosial, hingga artikel-artikel informasi.

Tak hanya itu, kedepan digitalisasi media untuk memperkuat koran Dumai Pos kami  akan lakukan dengan penyebaran informasi melalui media sosial. Tren-tren taru  penyebaran informasi kami kembangkan.

Upaya menjawab tantangan zaman tersebut tentunya tidak akan puas kami lakukan  sampai di itu. Keberadaan koran Dumai Pos akan tetap menjadi sebuah keniscayaan.  Walaupun sejumlah pengamat memprediksi sejak belasan tahun silam bahwa keberadaan koran  akan punah dan tergantikan.

Kami meyakini meski kecepatan informasi saat ini mudah didapat melalui digitalisasi media, keberadaan koran tetap akan ada.

Kami pun meyakini di tengah terpaan informasi  yang sangat cepat melalui media online dan medsos, kepercayaan informasi yang disajikan  koran masih dinanti.

Karena berita yang cepat belum tentu akurat, tapi yang terkonfirmasi jauh lebih  baik dan meyakinkan. Ketika arus informasi melalui media online dan medsos yang begitu  deras, masyarakat memerlukan sebuah pembenaran dan kepercayaan.

Pada saat masyarakat  tidak percaya pada berita apa pun yang disajikan medsos tersebut maka koran menjadi  pilihan. Sebab berita yang muncul di koran, melalui proses yang terpercaya.

Terima kasih kepada seluruh masyarakat pembaca dan pelanggan setia Dumai Pos yang  tersebar di wilayah Riau bagian pesisir, kami akan tetap ada dalam memberikan dan  mempertahankan kepercayaan kepada pembaca dengan menyajikan karya jurnalistik yang  aktual, terpercaya, inspiratif untuk terus mengembangkan bisnis media cetak.(***)