Tersangka Sempat Datang ke TKP Saat Mayat Kartini Ditemukan

DUMAI (DUMAIPOSNEWS)- Tersangka SR (38) seorang pria otak kasus pembunuhan sadis terhadap istrinya Kartini (41) sempat mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukannya korban telah menjadi mayat di dibawa jembatan Jalan Akasia, Bukit Kapur.

Kehadiran tersangka dan dua orang ananknya saat itu berbaur dengan masyarakat dan polisi yang sedang melakukan evakuasi mayat korban dari bawah jembatan.

Kongkowkuy

Dari temuan mayat Kartini ini, awal mula tersangka berniat untuk kabur dari Dumai untuk menghilangkan jejak dengan meninggalkan dua anaknya, seorang anak tiri dan satu lagi anak kandung.

“Alasan meninggalkan anaknya tetap di Dumai, karena tersangka berpikir karena masih dibawah umur maka anaknya terbebas dari hukum,”ujar Kapolres Dumai, melalui Kasat Reskrim AKP Bayu Ramadhan Effendi menjawab wartawan saat konfrensi pers, Jumat (8/9/2023).

Kepada kedua anaknya, tersangka sebelum kabur berpesan agar tetap menjalankan pekerjaan menjual bakso dan menjaga rumah.

Pembunuhan yang dilakukan tersangka dan anaknya itu berlangsung, Rabu (23/8/2023) sekitar pukul 4.00 wib subuh saat korban tertidur pulas. Korban dihabisi dengan menggunakan dua martil, yang dipukulkan ke kepala.

Selanjutnya korban yang sudah tidak bernyawa dibungkus dengan menggunakan karung tepung dan lalu dibungkus lagi dengan karpet, lalu mayat korban dibawa ke parit untuk dibuang dibawah jembatan.

Selanjutnya mayat ditemukan, Sabtu (26/9/2023) oleh warga kemudian dilaporan ke polisi lalu dilakukan olah TKP dan penyidikan.”Dari temuan barang bukti ini, menjadi petunjuk untuk mengungkap pelaku pembunuhan yang dilakukan satu keluarga,”ujar Kasat.

Motif pembunuhan tersangka sakit hati, karena selalu diperlakukan kasar oleh korban, dari sini tersangka dan anaknya berniat membunuh korban secara bersama-sama.

Pelarian tersangka SR berakhir ditempat persembunyiannya di Lampung. Tersangka ditangkap 4 September 2023,”Semula tersangka berencana hendak kabur ke Jawa, namun tidak jadi lantaran takut pemeriksaan di penyebrangan, dan akhirnya tinggal di Lampung hingga akhirnya ketangkap.(rio)