PD Pemuda Muhammadiyah Dumai Kecam Kejahatan Kemanusiaan Muslim Uighur

DUMAIPOSNEWS.COM.DUMAI — Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Dumai mengutuk dan mengecam keras atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Pemerintah Komunis Cina terhadap masyarakat muslim Uighur.

Pernyataan sikap ini langsung disampaikan Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kota Dumai, Surimai Hengki ST didampingi Sekretaris PD Pemuda Muhammadiyah Kota Dumai, Sahir, S.PdI, S.Kom, M.Pd. Menurutnya, pembantaian demi pembantaian beberapa tahun ini terus berlangsung dan pemaksaan idiologi atau paham komunis terus mereka paksakan kepada rakyat muslim Uighur.

Kongkowkuy

“Apa yang telah dan sedang Pemerintah Komunis China lakukan di Uighur saat ini adalah suatu bentuk kebiadaban dan kejahatan kemanusiaan (Genocida) yang tujuan ingin menghilangkan salah satu etnik, hal ini tentu tidak dapat ditolerir dan tidak boleh terus menerus dibiarkan karena kejahatan seperti ini sungguh tidak berkeadaban dan berprikemanusiaan,” ungkapnya.

Tidak ada satu aturan hukum mana pun di dunia ini yang membenarkan dilakukannya kejahatan kemanusiaan. Oleh sebab itu katanya, justru para pelaku kejahatan kemanusiaan harus diseret ke Mahkamah Internasional.

“Sebab itu, detik ini juga kami dari PDPM Kota Dumai mengutuk dan mengecam keras kejahatan tersebut serta meminta Pemerintah China untuk menghentikan perbuatan jahatnya tersebut dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera menyelesaikan konflik kemanusiaan di Bumi Uighur dan meminta DKPBB agar menyeret Pemimpin China ke Mahkamah Internasional untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegasnya.

Senada dengan itu, Wakil Ketua Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga PDPM Kota Dumai,

Ud Sudharma, S.Pd.I juga mengatakan kalau kekerasan yang diberitakan oleh lembaga-lembaga hak azasi manusia dan kemanusiaan internasional benar adanya, maka Pemerintah China telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan perikemanusiaan dan hak azasi manusia universal yang dijamin PBB.

“Mendesak kepada PBB dan OKI untuk mengadakan pertemuan darurat membahas masalah Uyghur dan mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan internasional. PBB dan OKI memiliki tanggungjawab besar dalam menciptakan perdamaian dan mencegah segala bentuk kekerasan di belahan dunia manapun,” jelasnya.

Pemuda Muhammadiyah katanya lebih lanjut, memegang teguh prinsip politik luar negeri republik ini, yakni bebas aktif, tanpa bermaksud mengurus dapur Negara orang. Indonesia mempunyai posisi dan peran strategis dalam menciptakan perdamaian dunia, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

“Pemuda Muhammadiyah Kota Dumai dalam menggalang solidaritas untuk Uighur tetap mengedepankan kesantunan, perdamaian dan tetap menjaga kerukunan diantara semua elemen masyarakat,” ungkapnya.(wam)