Kembali, Ditemukan 11 Mayat Mengapung di Perairan Bengkalis, Dumai dan Meranti. Ternyata Ini yang Terjadi ..

DUMAIPOSNEWS.COM, BENGKALIS – Rangkaian kejadian beberapa terakhir di perairan wilayah Kabupaten Bengkalis, Dumai dan Meranti, Provinsi Riau, membuat para nelayan dan warga di sekitar perairan tersebut gempar.

Pasalnya, sejak 29 Oktober lalu, para nelayan menemukan mayat mengapung di sejumlah titik dan hingga Selasa kemarin jumlahnya mencapai 11 mayat.

Kongkowkuy

Temuan pertama awalnya di perairan Dumai, kemudian delapan mayat lagi ditemukan di perairan Bengkalis dan satu mayat di perairan Meranti.

Sementara itu, satu mayat ditemukan di pantai sudah jadi kerangka. Polisi langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya terungkap, ada speedboat tenggelam di perairan tersebut, namun tidak dilaporkan ke kepolisian.

Speedboat itu diduga membawa TKI ilegal dari Malaysia menuju Riau dan tenggelam di perairan Bengkalis, Riau pada 22 Oktober lalu, namun kasusnya baru dieksope kepolisian, Rabu (12/12/2018).

Kasatreskrim Polres Bengkalis AKP Andrie Setiawan, Rabu (12/12/2018) siang mengatakan, setelah penemuan mayat tersebut, Polres Bengkalis langsung membentuk tim gabungan untuk menyelidiki.

Akhirnya polisi menemukan sejumlah petunjuk yang diduga berkaitan satu sama lain.

Di antaranya adanya rekaman video dari pihak kapal MV Indomal 5 yang menyelamatkan dua orang di perairan Bengkalis saat akan menuju Malaka dari Dumai.

“Rekaman penyelamatan dua orang di perairan Rupat ini, patut diduga mereka ada kaitannya dengan temuan mayat di perairan Bengkalis dan Dumai,” ungkap Kasat Reskrim.

Dugaan tersebut semakin kuat setelah pihaknya mendapat keterangan langsung dari keluarga korban yang sudah terindentifikasi.

Para keluarga korban ini mengatakan bahwa anggota keluarganya berangkat dari Malaysia dan belum tiba di rumah.

“Dari petunjuk itu mengarah kepada kedua tersangka. Saat menyerahkan diri, tersangka akhirnya mengakui mengangkut orang dari Malaka untuk menuju Pulau Rupat, Bengkalis” tambah Kasatreskrim.

Kedua tersangka menyerahkan diri pada tanggal 10 Desember 2018, bernama Hamit alias Boboi (31) dan Jamal (38) warga Desa Sungai Cingam Rupat.

Tersangka menyebutkan membawa 16 penumpang dari Tanjungkeling, Malaka sekitar pukul 00.00 WIB Kamis (22/11/2018) dini hari.

Kemudian speedboat yang mereka kendarai terbalik dan tenggelam di perairan Bengkalis.

Sebanyak 16 orang penumpang tenggelam, 11 orang ditemukan sudah menjadi mayat dalam beberapa hari terakhir.

Sementara itu, lima penumpang lainnya masih misteri hingga saat ini, apakah masih hidup atau sudah meninggal.

Dua ABK speedboat tersebut berhasil menyelamatkan diri karena mereka menggunakan life jaket serta jeriken kosong.

Berawal di Dumai

Kisah penemuan 11 mayat yang ditemukan mengapung ini berawal dari satu mayat ditemukan mengapung di perairan Dumai, Riau, Indonesia.

Kemudian berturut-turut 8 mayat ditemukan mengapung di perairan Bengkalis, Riau, satu mayat di perairan Meranti serta terakhir, satu mayat ditemukan sudah tinggal kerangka di pantai.

Dari Pekanbaru, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menyampaikan perkembangan informasi kasus penemuan 11 mayat di perairan Selat Malaka, Bengkalis.

Katanya, hingga hari ini telah berhasil diidentifikasi empat jenazah dan keempatnya sudah diambil pihak keluarga.

Mereka diantaranya Mimi Dewi (32) asal Sumbar, Ujang Chaniago (48) asal Sumbar, Marian Suhadi (24) asal Sumut, dan Paisal Ardiyanto (24) asal Sumut.

Ada juga sebuah USB Drive merk Tosiba warna putih yang berisikan video dan foto pada saat penyelamatan kedua tersangka oleh kapal Indomal 5 dari Dumai ke Malaka, dan terakhir hasil visum dan autopsi para korban.

Kedua tersangka dijerat pasal 359 KUHP dan Pasal 120 ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 dengan ancaman 15 tahun penjara dan denda Rp 1,5 miliar. (Trb/net/wam)