BERMAKSUD menjadikan cctv sebagai alat bantu keamanan, justru penggunaan cctv berpotensi dimempublish data pribadi penggunanya kepada publik. Teknologi cctv selayaknya merupakan perangkat bantu keamanan yang mampu memonitor dan merekam aktifitas yang terjadi di area yang masuk dalam sorotan kamera cctv.
Berbagai kecanggihan dan kemudahan ditawarkan pabrikan cctv untuk memanjakan penggunanya dalam mengoperasikan perangkat cctv. Hampir seluruh pabrikan cctv saat ini menawarkan kemudahan untuk memonitor tangkapan kamera via internet bahkan menggunakan Smart Phone.
Hampir seluruh pabrikan cctv juga menawarkan kemudahan mempublish tangkapan kamera melalui internet dengan menggunakan teknologi cloud yang tentu saja juga memanjakan pemilik cctv karena tidak harus mengeluarkan biaya ekstra menyewa IP Publik untuk dapat mengakses cctv mereka dari mana saja.
Tahun 2005 ke bawah, pemilik cctv harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyewa IP Publik Statik agar perangkat cctvnya dapat diakses dari mana saja dan harus menggunakan koneksi internet yang stabil. Namun dengan semakin meningkatnya peminat cctv, maka perusahaan pabrikan cctv juga berlomba untuk menyiapkan fasilitas cloud agar perangkat cctv yang mereka produksi dapat diakses dengan mudah tanpa menngunakan IP Publik Statik dan dengan koneksi internet seadanya.
Pengguna cctvpun semakin terlena karena fasilitas cloud tentu menguntungkan bagi mereka dari sisi pembiayaan operasional.
Satu hal yang harusnya dipertanyakan para pengguna cctv yang memanfaatkan teknologi cloud. Kemanakah data cctv mereka diarahkan sebelum mereka dapat mengaksesnya dari perangkat pintar di tangan mereka. Apakah fasilitas cloud yang mereka anggap memudahkan tidak berpotendi untuk disalahgunakan atau dimanfaatkan oleh para penyusup.
Kredibilitas perusahaan pabrikan cctv tentu tidak akan diragukan lagi. Namun satu hal yang harus diingat para pengguna cctv, keamanan selalu berbanding terbalik dengan kenyamanan. Dan tidak ada satu pun yang mamu menjamin 100% keamanan sebuah sistem terutama jika sistem tersebut bercampur dengan milik orang lain. (jpnn)
