Pengecer Bisa Kembali Menjual Gas 3 Kg, Tapi ada Syaratnya

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah memastikan pengecer bisa kembali menjual elpiji 3 Kg. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil memastikan, pihaknya akan mengubah status pengecer menjadi subpangkalan. Para subpangkalan itu juga akan dibekali dengan peralatan teknologi informasi (TI) agar penjualan elpiji 3 kg bisa terkontrol dan terekam dalam sistem.

’’Atas arahan Bapak Presiden, yang pertama adalah semua supplier kita fungsikan per hari ini (kemarin, red). Mulai menjadi subpangkalan. Tujuannya apa? Mereka ini akan kita fasilitasi dengan TI. Supaya siapa yang beli, berapa jumlahnya, berapa harganya, itu betul-betul terkontrol. Supaya niat-niat dari oknum yang tidak sesuai dengan arah tujuan subsidi ini tidak lagi terjadi, inilah salah satu syaratnya,’’ ujarnya saat ditemui di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2).

Kongkowkuy

Bahlil juga menyampaikan permintaan maaf sebagai respons atas meninggalnya seorang warga di Tangerang Selatan setelah antre membeli elpiji 3 kg. ’’Ya, kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi. Karena ini sama-sama kita lakukan untuk penataan,’’ ujarnya.

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar itu mengaku mendapat kabar mengenai meninggalnya nenek tersebut melalui pemberitaan media. Meski begitu, dia menegaskan bahwa penataan pembelian tabung elpiji 3 kg tersebut bertujuan untuk memastikan subsidi tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak.

Kemarin Bahlil melakukan pengecekan langsung ke sejumlah titik pangkalan di Jakarta hingga Tangerang. Dari pantauan Jawa Pos (JPG) di lokasi pangkalan Abdul di Kemanggisan, Palmerah, Jakbar, sejak sekitar pukul 07.30, warga memang antre untuk membeli elpiji 3 kg.

Meski antrean mengular, penjualan berlangsung kondusif. Warga yang telah membawa tabung kosong menukarkan dengan tabung baru yang berisi elpiji 3 kg. Di lokasi tersebut, elpiji 3 kg dibanderol dengan harga Rp16.000 per tabung. Mereka juga membawa KTP sebagai syarat pembelian.

Sekitar pukul 08.45, Bahlil datang. Dia melihat warga harus berbaris dan menunggu mendapatkan elpiji 3 kg. Bahlil juga sempat meminta maaf kepada warga yang harus pulang dengan kembali membawa tabung gas kosongnya karena stok hari itu sudah ludes. ’’Maaf ya Bu, kita sedang lakukan perbaikan terus supaya tepat sasaran,’’ ujarnya.

Setelah melakukan pengecekan di sejumlah titik, Bahlil lantas menghadap Prabowo di Istana Kepresidenan. Selain Bahlil, presiden juga menerima kunjungan mantan Presiden Jusuf Kalla.(rpg)