BPJS Ketenagakerjaan Dumai Gandeng Disnaker  Rapat  Universal Coverage Jamsostek (UCJ) 2025

DUMAI (DUMAIPOSNEWS)– BPJS Ketenagakerjaan Cabang Dumai melakukan kegiatan rapat kordinasi universal coverage jamsostek (UCJ) tahun 2025 bersama Dinas Tenaga Kerja Kota Dumai, pada Rabu  15 Januari 2025 di kantor BPJS Ketenagakerjaan.

Rapat  turut   dihadiri  kepala Dinas Tenaga Kerja Dumai Satrio Wibowo bersama dengan jajarannya, kepala BPJS Ketenagakerjaan Dumai beserta jajaran.

Kongkowkuy

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Iwan Kurniawan saat membuka  rapat ada beberapa program kerja yang dibahas diantaranya kepesertaan pekerja rentan, kepesertaan tenaga kerja DBH Sawit, program Pulut Ketan, Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan program kerja lainnya.

” Kita akan terus berkolaborasi dengan Disnaker Dumai dalam rangka pembahasan rencana kerja bersama yang dapat kita eksekusi dengan baik pada tahun ini. ”

Menurut Iwan,Gap universal coverage tersebut tidak akan tercapai jika tidak adanya sinergi antara Bpjamsostek dengan Disnaker. Oleh sebab itu kami akan kawal bersama program kerja ini, dan akan terus mengejar kepada perusahaan yang belum tertib secara administrasi.

Tidak hanya itu, kami juga berupaya agar kepesertaan pekerja rentan, Pulut Ketan, tenaga kerja DBH Sawit, sektor jasa konstruksi, dan pekerja migran dapat berjalan dengan lancar dan seluruh tenaga kerja dapat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

” Kami bersama Pemerintah kota akan berupaya meningkatkan efektivitas perlindungan jaminan sosial, dan dukungan regulasi serta kolaborasi ini tentu  menjadi kunci dalam memperluas cakupan kepesertaan diwilayah kerja BPJS Ketenagakerjaan Dumai .”

Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Dumai Satrio Wibowo mengungkapkan bahwa kegiatan yang kita lakukan hari ini merupakan awal yang baik untuk kolaborasi kita di tahun 2025 ini.

Berkaca dari tahun sebelumnya, masih ada gap tenaga kerja yang belum terlindungi program bpjamsostek, kita tentunya tidak mau mendengar adanya tenaga kerja yang mengalami risiko kecelakaan kerja dan kematian, namun tidak mendapatkan manfaat program karena belum menjadi peserta.

Kita akan turun bersama terutama ke perusahaan yang memiliki banyak tenaga kerja, guna mengantisipasi perusahaan yang mendaftarkan sebagian tenaga kerjanya maupun melaporkan sebagian dari upah tenaga kerja.(rio)