SIAK (DUMAIPOSNEWS.COM) -Dua ruangan belajar di SDN 10 Minas terpaksa dibangun sesuai Kemampuan swadaya dan swadana yang ada dari pihak ketiga terutama orang tua wali murid yang disepakati bersama komite sekolah. Meskipun pada dasarnya belum layak digunakan untuk menjalankan proses belajar mengajar, namun demi tetap berjalannya sekolah dalam satu sif (masuk pagi semua red), maka dua ruangan yang lebih cocoknya adalah untuk kandang binatang ternak itu dipakai untuk proses belajar mengajar.
Akibatnya jika hujan, maka tempatnya akan masuk ke ruangan dan jika musim kemarau maka akan berdebu akibat lantai yang belum disemen.
Kepala SDN 10 Minas, Herlina Sari SPd ketika dimintai tanggapannya menjelaskan bahwa kondisi tersebut sebelum sebagai kepala sekolah di SDN 10 Minas kondisinya juga sudah demikian. Diantara permasalahannya adalah belum clearnya administrasi penghibahan lahan.
“Untuk ikhtiar, sebagai kepala sekolah yang belum lama bertugas, saya dan pihak Komite telah berkomunikasi dan bahkan telah pula turun pihak terkait di Dinas Pendidikan Kabupaten Siak melihat kondisi ril di lapangan. Dan keterangan yang bisa diterima guna membangun sebuah sekolah dengan budget dari APBD/APBN kejelasan status lahan lengkap dengan administrasi adalah syarat utama,” ujar Herlina Sari seraya berharap agar Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas terkait ida menyelesaikan adminstrasi penghijauan lahan dimaksud.
Ditambahkannya, sebenarnya kita malu untuk menyuruh anak-anak menjalani proses belajar mengajarnya di ruangan dimaksud. Namun karena antusias orangvtuawali murid ditambah lagi enggannya mereka anak-anak nya masuk sekolah pakai sif,maka bersedia patungan dana untuk membangunkan rombel seperti yang kita lihat itu,” cerita Herlina.
Sementara itu Ketua Komite SDN 10 Minas, H Darman mengaku bahwa pelroses hibah sudah berlangsung cukup lama pasanya Bupati saat ini, Drs Alfedri kala itu masih camat Minas.
“Diantara kendala yang kita dengar adalah hilangnya surat hibah dan hingga kini belum ada upaya dari pihak terkait menindaklanjuti Pengurusan penggantinya surat hibah tersebut sebagaimana mestinya,” ucap H Darman.
Ditambahkannya, agar kondisi yang pastinya me”malu” kan ini tidak semakin viral, hendaknya pihak-pihak terkait bisa menyelesaikan permasalahan yang ada sesegeramungkin sehingga bisa dibangunkan gedung yang layak sebagai tempat proses belajar mengajar bagi Peserta didik. (Rel)