DUMAI (DUMAIPOSNEWS)- PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) di usia yang menginjak ke-53 Tahun, terus agresif mencatatkan kinerja cemerlangnya dalam menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan dan upaya menjaga ketahanan energi nasional.
Sebagai salah satu tulang punggung penyedia produk BBM nasional yang berkualitas, sejak tahun 1971 Kilang Dumai terus memastikan keamanan dan keandalan kilangnya lewat pengembangan dan pemeliharaan kilang secara ketat dengan memperhatikan setiap aspek Health, Safety, Security & Environment (HSSE). Hal itu dilakukan demi menjaga kepercayaan masyarakat, serta terus mendorong capaian produksi migas nasional.
Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Kilang Dumai, Agustiawan, mengatakan bahwa pihaknya akan terus menunjukkan kontribusi sebagai salah satu kilang yang memberikan kontribusi memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, khususnya di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
“Terimakasih atas kepercayaan dan dukungan seluruh masyarakat yang mendoakan operasional kilang kami terus berjalan dengan andal. Tentunya kami akan terus berupaya menjaga pasokan kebutuhan BBM bagi masyarakat lewat keandalan kilang kami. Dan ini sudah jadi komitmen penuh kami sebagai perusahaan migas nasional demi mencapai ketahanan energi nasional,” kata Agustiawan dalam keterangan tertulisnya di Dumai, Jumat (4/10).
Dengan kapasitas produksi 170 ribu barel per hari, baik yang ada di Kota Dumai maupun Sungai Pakning, PT KPI Kilang Dumai telah bertransformasi sebagai kilang minyak lebih ramah lingkungan. Hal ini ditunjukkan salah satunya dengan produk inovasi untuk bahan bakar kapal, Low Sulphur Marine Fuel Oil yang secara resmi diluncurkan pada tahun 2020. Sehingga kini PT KPI Unit Dumai menjadi salah satu kilang dengan sebutan kilang ‘Green Refinery’.
Agustiawan menyebutkan bahwa pihaknya juga terus mendorong para Perwira (sebutan pekerja Pertamina) untuk menciptakan inovasi-inovasi yang dapat berkontribusi mendukung peningkatan profit serta kapasitas keandalan kilang, baik melalui inovasi produk maupun digitalisasi sistem.
“Strategi yang kami lakukan untuk mendorong pengembangan inovasi itu kami fasilitasi lewat program Continuous Improvement Program (CIP) dan Anual Quality Pertamina Award (APQA). Sehingga ini mendorong pekerja untuk terus melakukan riset,” jelasnya.
Lewat inovasinya, pada 26-28 Agustus 2024 PT KPI Kilang Dumai berhasil meraih “Best Innovation Award” dalam ajang tahunan bergengsi Forum Fasilitas Produksi Migas di Surabaya karena telah berhasil menciptakan value creation setara US$ 265 juta lewat rekayasa proses dan manajemen bahan baku kilang dan menghasilkan valuable product baru yaitu Low Sulphur Marine Fuel Oil.
Fritz Mardohar, salah satu inovator dari inovasi tersebut menyebutkan bahwa umumnya dalam bisnis kilang dan petrokimia, biaya pasokan crude oil atau minyak mentah merupakan salah satu komponen terbesar hingga 85 persen. Sehingga hal tersebut mendorong PT KPI Kilang Dumai untuk mencoba menekan nilai tersebut.
“Melalui inovasi yang kami kembangkan, kami dapat menekan secara drastis kebutuhan crude dari Duri hingga 0 persen dibandingkan rancangan awal yaitu 17,5 persen. Sehingga, crude dari Duri tersebut dapat digunakan untuk memproduksi produk ramah lingkungan yaitu Low Sulphur Marine Fuel Oil,” jelasnya.
Lewat produk tersebut, unit operasi PT KPI di Dumai dan Sungai Pakning telah mampu memproduksi 1,2 juta barrel produk Low Sulphur Marine Fuel Oil per bulan. Secara akumulatif, kedua kilang tersebut telah mendistribusikan Low Sulphur Marine Fuel Oil sebanyak 23,6 juta barel di lingkup domestik sampai internasional, seperti Malaysia dan Singapura. Pencapaian tersebut juga menjadi kado manis dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) PT KPI yang ke-7 tahun.
Selain itu, pada 17 Mei 2024, PT KPI Kilang Dumai juga telah berhasil meluncurkan produk baru yang digunakan untuk mendukung proyek eksplorasi nasional Direktorat Hulu (Upstream), yakni Smooth Fluid 05 (SF-05) dengan (lifting) perdana sebanyak 7.000 Bbl (barel) dan memberikan revenue tambahan bagi PT KPI dengan estimasi sebesar USD 840.000. Keberhasilan tersebut kembali menambah catatan milestone kinerja cemerlang yang telah dilakukan kilang Dumai sebagai salah satu garda terdepan Pertamina dalam mencapai kemandirian energi nasional.
Selain berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan pasokan BBM Nasional, PT KPI Kilang Dumai juga telah berhasil menunjukan kontribusinya dalam mendukung pembangunan dan ekonomi daerah lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Hal tersebut diupayakan juga sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat, khususnya yang berada di sekitar operasi perusahaan.
“Kami berkomitmen tidak hanya memastikan kebutuhan energi nasional terpenuhi, tapi kami juga ingin terus tumbuh dan maju bersama masyarakat. Oleh karenanya, lewat program-program CSR (Corporate Social Responsibility) kami mencoba terus melakukan pemberdayaan masyarakat secara inklusif, baik melalui upaya edukasi maupun bantuan yang dibutuhkan secara langsung,” kata Agustiawan.
Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai bentuk peran aktif PT KPI Kilang Dumai dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang sejalan dengan implementasi nilai-nilai pada prinsip Environmental, Social dan Governance (ESG) dalam menjalankan praktik bisnis berkelanjutan.
Sepanjang tahun 2024, PT KPI Kilang Dumai telah berhasil berkontribusi dalam penurunan angka stunting dan gizi buruk di Kecamatan Dumai Timur lewat program Posyandu Sehati, Bantuan Nozzle Gambut sebagai dukungan upaya penanggulangan keadaan darurat, hingga bantuan santunan bagi anak-anak yatim yang secara rutin dilaksanakan.
Sementara itu, melalui unit operasinya di Sungai Pakning, PT KPI Kilang Dumai juga telah membuktikan kontribusinya dalam memberdayakan masyarakat setempat lewat program TJSL Konservasi Mangrove, Filagam (Filtrasi Air Gambut), Budidaya madu hutan gambut Biene, sampai dengan pertanian hortikultura yang telah membantu meningkatkan perekonomian setiap anggota kelompok program.(rio)