SIAK(DUMAIPOSNEWS.COM) – Bupati Siak Drs H Alfedri MSi meminta kepada para camat, kampung, dinas dan perusahaan ikut berkomitmen dalam pemenuhan dan melindungi anak-anak di Kabupaten Siak. Sehingga mereka terhindar dari persoalan kasus anak.
“Saya berharap agar semua pihak terus bersama-sama berkomitmen terhadap perlindungan hak anak di Kabupaten Siak. Ini harus di mulai dari orang tua, agar lebih menjaga anak-anaknya sehingga terhindar dari masalah hukum,” kata Bupati Alfedri saat membuka Rapat FORKOPIMDA bersama OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak, di Ruang Rapat Raja Indra Pahlawan Komplek Perkantoran Bupati Siak, Rabu (31/7) seperti infonyang diterima dari humas Diskominfo Siak.
Ia menjelaskan, berdasarkan data tahun 2024, kasus anak di Siak cenderung meningkat dari tahun 2023. Artinya, perlu ada upaya kongkrit untuk melihat persoalan ini.
Rapat diawali dengan penandatanganan komitmen bersama, tentang pemenuhan dan perlindungan anak bagi tim perlindungan anak terpadu Kabupaten Siak oleh unsur Forkopimda Kabupaten Siak, APSAI Kabupaten Siak, Forum Anak Kabupaten Siak, dan LAMR Kabupaten Siak.
Diharapkan dengan komitmen bersama ini dapat mewujudkan upaya perlindungan anak yang terpadu. Meningkatkan koordinasi kerjasama dalam upaya menjamin perlindungan anak secara sistematis, kooperatif, berkelanjutan dan terpadu.
“Kita sangat prihatin dengan masalah hukum terjadi kepada anak-anak, terutama kekerasan seksual bahkan bisa berujung pada pembunuhan. Kadang pelakunya bukan orang dewasa, tapi malah anak-anak itu sendiri” sebutnya.
Alfedri minta, apa yang sudah terjadi selama ini harus bisa dikurangi, terutama persoalan hukum yang dihadapi oleh anak di Kabupaten Siak. Berdasarkan rapat Forkopimda sebelumnya, telah dibentuk tim terpadu yang melibatkan Forkopimda, stakeholder, instansi terkait, dan perusahaan.
Menurut Alfedri, kejadian tersebut terjadi efek negatif dari media sosial dan media elektronik yang sulit dikontrol. Tentu upaya-upaya yang harus di lakukan dengan mengedukasi masyarakat agar mengingatkan anak-anak melalui sosialisasi.
“Maka dari itu, kita selalu mengingatkan bagaimana anak-anak ini bisa mendapat perlindungan dan perhatian dari orang tuanya, dari sekolah, dari guru, dan juga dari masyarakat” pungkasnya.(rel).