DUMAI (DUMAIPOSNEWS.COM) — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 1 Dumai bersama PT Pelindo Multi Terminal Banch Dumai menyelenggarakan Safety Forum Eksternal Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada Rabu, (21/8/ 2024), di Ballroom Hotel Grand Zuri Dumai.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menindaklanjuti Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3. Selain itu, forum ini juga merupakan bagian dari Program Kerja K3 Tahun 2024 yang menargetkan peningkatan pemahaman terkait pelaksanaan SMK3 di lingkungan eksternal, khususnya di area pelabuhan.
Dengan mengusung tema “Mewujudkan Budaya K3 Melalui Penerapan K3 yang Konsisten untuk Terciptanya Tempat Kerja yang Aman dan Selamat di Area Pelabuhan,” forum ini dibuka Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas I Dumai yang diwakili Kabid Lala, Capt Pujo Kurnianto.
Safety Forum Eksternal ini diikuti oleh 75 perwakilan dari berbagai perusahaan pelayaran, perusahaan bongkar muat (PBM), dan koperasi tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang beroperasi di Pelabuhan Dumai. Peserta forum terdiri dari pegawai yang membidangi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan masing-masing.
Executive General Manager PT Pelindo (Persero) Regional 1 Dumai, Jonatan Ginting dalam kata sambutannya menekankan pentingnya penerapan K3 yang konsisten dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan selamat di seluruh area operasional pelabuhan.
Jonatan Ginting menyatakan bahwa keselamatan kerja merupakan aspek fundamental yang tidak boleh diabaikan, terutama di sektor pelabuhan yang memiliki risiko tinggi. “Dengan semakin kompleksnya operasi pelabuhan, penerapan K3 yang efektif menjadi kunci dalam melindungi tenaga kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, melalui forum ini, kami berharap dapat menyatukan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan K3 secara konsisten,” ungkapnya.
Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Riau, Tety Susanty, menekankan pentingnya pengawasan dan penegakan regulasi K3 di sektor pelabuhan. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa penerapan SMK3 bukan hanya soal kepatuhan terhadap peraturan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam menjaga produktivitas dan kesejahteraan pekerja. “Setiap perusahaan harus memiliki komitmen yang kuat dalam memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Hal ini bukan hanya tanggung jawab manajemen, tetapi juga seluruh pekerja,” tegas Tety yang juga selaku narasumber pada acara tersebut.
Forum ini juga menjadi ajang diskusi interaktif antara peserta dan narasumber, di mana berbagai tantangan dan solusi dalam penerapan K3 di lingkungan pelabuhan dibahas secara mendalam. Beberapa isu yang menjadi sorotan termasuk peningkatan kapabilitas sumber daya manusia dalam K3, serta pentingnya pengawasan rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja.
Di akhir acara, para peserta mengapresiasi pelaksanaan Safety Forum Eksternal ini dan berharap kegiatan serupa dapat rutin diadakan guna terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan terkait K3. Mereka juga sepakat untuk menjadikan hasil dari forum ini sebagai acuan dalam meningkatkan implementasi K3 di perusahaan masing-masing, sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih aman dan bebas dari risiko kecelakaan.
Dengan terlaksananya Safety Forum Eksternal ini, PT Pelindo (Persero) Regional 1 Dumai menunjukkan komitmennya dalam mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan kerja, sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi pelabuhan yang berstandar internasional dan berkelanjutan. Forum ini juga diharapkan dapat memperkuat sinergi antara berbagai pihak dalam menciptakan budaya K3 yang kokoh di sektor pelabuhan.(men)