KIR SMPN 2 Juara Nasional Trakindo Innovakids 2024

DUMAI(DUMAIPOSNEWS)– SMP Negeri 2 Dumai kembali mengukir prestasi tingkat nasional. Prestasi gemilang yang diukir sekolah yang dipimpin Hj Saidatun Syabibah SPd MPd kali ini adalah capaian dari kreatifitas pelajar yang tergabung dalam Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMP Negeri 2 Dumai.Ajang kompetisi berskala nasional tersebut diselenggarakan oleh PT Trakindo Utama (Trakindo) dengan menghadirkan program Trakindo Innovakids 2024. Program yang mendorong anak-anak untuk menuangkan ide dan gagasan menjadi produk-produk nyata yang bermanfaat. SMP Negeri 2 Dumai ditetapkan sebagai juara pertama kategori SMP Mitra, disusul juara dua SMPN 7 Balikpapan dan juara tiga SMPN 11 Samarinda.

Para pelajar Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMPN 2 yang berhasil menjadi sang juara setelah sukses menciptakan minuman herbal teh dari daun mangrove xylocarpus granatum itu ada 8 orang. Diantaranya Ammara Fayaza, Salwa Altakiya Andinastio, M Firjatullah Ersyad, Habiburrohman Asadil Alam, Irfanno Zolo zildjian Irfanno Zolo Zildjian, Kasih Rahma Aulia, Haziq Delvino Purba dan Fazli Rasyad Adil.

Kongkowkuy

Kepala SMP Negeri 2 Dumai, Hj Saidatun Syabibah SPd MPd menjelaskan siswa dan siswi KIR ini merupakan tim yang solid sehingga lolos ke nasional. Hampir 10 bulan anak-anak hebat ini melakukan penelitian, sehingga akhirnya hasil penelitian mereka mengolah daun bakau menjadi teh yang berkhasiat dan akan segera keluar izin BPOM.

Tidak semua tim berangkat ke nasional, untuk kompetisi ke Jakarta namun diwakili oleh dua pelajar yaitu Ammara Fayyasa dan Salwa A didampingi seorang guru pembimbing, ibu Dwi Ina Yati. Kemenangan ini setelah melalui tahapan penjurian awal, tiga grand finalis terpilih dari masing-masing kategori pada babak final untuk menjelaskan inovasi yang telah dibuat dengan mempertimbangkan beberapa faktor penilaian, seperti estetika, fungsi, level inovasi, dampak, konten presentasi dan penyampaian materi, aspek kreativitas serta kegunaan dari produk inovasi tersebut

“Syukur Alhamdulillah, anak-anak kita yang tergabung dalam KIR SMPN 2 Dumai memperoleh juara pertama tingkat nasional dan tentunya ini tidak mudah. SMPN 2 Dumai merupakan satu-satunya di Provinsi Riau sebagai sekolah binaan yang ikut kompetisi ini. Saya ucapkan terimakasih kepada anak-anak yang yang sudah meraih prestasi membanggakan tingkat nasional ini dibawah bimbingan guru ibu Dwi Ina Yati SPd Gr dan ibu Desi Suryanti SPd MPd. Mereka ini melakukan penelitian di Hutan Mangrove Kota Dumai melakukan wawancara dengan pengelola Hutan Mangrove yaitu Bapak Darwis dan juga membaca beberapa jurnal penelitian yang serupa. Juga bekerjasama dengan SMK Negeri 5 Dumai dan SMK Abdurrab Pekanbaru, akhirnya produk teh herbal tersebut selesai diproduksi. Juga terimakasih binaan Pak Asep dari Trakindo,” ujar Saidatun Syabibah.

Wanita kelahiran Sungai Pakning ini mengatakan proses yang dijalani pun banyak sekali bahkan sebagai penguat produk minuman tersebut juga didaftarkan ke BPOM. Siswa-siswi SMPN 2 juga mengajukan ke badan standardisasi pangan untuk memasukkan daun mangrove jenis xylocarpus granatum sebagai bahan pangan. Daun mangrove jenis xylocarpus granatum ini biasanya digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi diare. Dengan diproduksinya daun ini menjadi minuman herbal siap seduh diharapkan dapat mempermudah untuk konsumsinya. Produk teh juga sudah di uji PH dan kandungan airnya. Pengujian juga dilakukan ke hewan kelinci yang memiliki sifat fisiologi sama dengan manusia, dan ternyata tidak ada efek sampingnya.

“Ya, produk yang dibuat oleh siswa-siswi SMPN 2 ini tidak hanya menjadi tugas belajar saja namun Alhamdulillah menjadi prestasi luar biasa apalagi bersaing ditingkat nasional. Saya salut dan bangga atas perjuangan anak-anak kita bersama guru atas capaian prestasi ini, Saya berharap produk teh ini juga dapat bermanfaat bagi masyarakat umum dengan produk minuman teh herbal. Yang jelas pihak sekolah selalu mendukung penuh terhadap proses pengembangan pembelajaran, salah satunya penciptaan teh herbal dari daun mangrove jenis xylocarpus granatum,” pungkas Saidatun Syabibah.(des)