Visitasi Kepimpinan Nasional, Kepala Dispersip Kunjungi Kabupaten Serang

DUMAI (DUMAIPOSNEWS) — Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Dumai, Hj Raja Dona Fitri Illahi SKM MSi mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XI Tahun 2024 yang dilaksanakan oleh BPSDM Provinsi Sumatera Utara.

Dalam rangkaian kegiatannya, Kadispersip yang tergabung dalam kelompok 4 yang terdiri dari 14 peserta berasal dari kabupaten/kota di Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Kepri. Bersama Kepala Dinas Damkar Zulkarnain SSos MSi mengadakan visitasi kepemimpinan nasional ke Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Provinsi Banten, Senin (16/7/24).

Kongkowkuy

Adapun kunjungan kerja tersebut dalam rangka Visitasi Kepemimpinan Nasional Tingkat II untuk membahas dan mempromosikan tema kolaborasi digital dalam mengatasi masalah kritis stunting.

“Untuk penguatan pada literasi keluarga terkait stunting agar berkolaborasi dengan Dispersip di Kabupaten Serang untuk buku-buku digital yang bisa dengan mudah di akses untuk proses pembekalan dan pembelajaran serta pengetahuan masyarakat tentang stunting dan penanganannya,” ujar Dona Fitri Illahi.

Kunjungan ini, lanjutnya, juga menggaris bawahi pentingnya memanfaatkan teknologi dan perangkat digital untuk meningkatkan hasil kesehatan dan mengelola stunting secara efektif, suatu kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Pada kunjungan tersebut, Kadispersip juga membahas peran platform digital dalam meningkatkan pengumpulan, pemantauan, dan analisis data, yang sangat penting untuk mengidentifikasi dan menerapkan intervensi yang ditargetkan.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan solusi kesehatan digital, seperti telemedis, aplikasi kesehatan seluler, dan sistem pengambilan keputusan berbasis data, untuk menyederhanakan upaya dan memastikan bahwa sumber daya dialokasikan secara efisien.
Kedua Instansi berkomitmen untuk mendorong inovasi dan menerapkan praktik terbaik untuk memerangi stunting. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk penyedia layanan kesehatan, pembuat kebijakan, dan organisasi masyarakat, sehingga pada akhirnya menghasilkan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan terhadap masalah kesehatan masyarakat yang mendesak ini.(des)