PELALAWAN (DUMAIPOSNEWS.COM) – Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Pelalawan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pelalawan menggelar rembuk stunting , Selasa (30/7) kemarindi Auditorium kantor Bupati Pelalawan.
Dalam rembuk stunting tersebut dibuka langsung oleh Bupati Pelalawan H Zukri SE.
Dalam sambutannya, Bupati Pelalawan H Zukri SE mengatakan, bahwa rembuk stunting merupakani tugas dan kewajiban untuk memperhatikan generasi penerus bangsa dengan memastikan tumbuh dan kembangnya terjaga. Menurut data terakhir yang didapatnya , Kabupaten Pelalawan masuk dalam 3 besar penurunan stunting di Provinsi Riau.
” Saya mau kita fokus dahulu terhadap anak-anak yang suspek stunting, karena rembuk stunting ini menurut saya yang paling penting itu adalah intervensinya atau actionnyaactionnya. Maka saya ingin agar PKK, perusahaan serta para stakeholder agar turut andil agar kita bisa mempercepat penurunan stunting. Data hari ini, balita yang ditimbang dan di ukur berjumlah 31.000, dengan suspect stunting 66 orang, sehingga diperkirakan angka stunting di Kabupaten Pelalawan hanya 0,2 persen,”tegangnya.
Zukri juga mengatakan, bahwa dirinya menginginkan agar perusahaan yang ada di wilayah Pelalawan untuk ikut andil menjadi orang tua asuh bagi anak-anak suspek stunting. Untuk itu, dirinya mengharapkan kepada Camat untuk memastikan 66 anak yang masuk dalam suspek stunting ini agar dicarikan orang tua asuh. Kepada seluruh tim percepatan penurunan stunting Bupari menginginkan agar mempersiapkan orang tua asuh.
” Saya menghimbau kepada Camat tolong pastikan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Pemberdayaan Perempuan, karena satu bulan ke depan saya minta penimbangan lagi dan setiap bulan Saya minta datanya. Saya juga ingin laporan intervensi apa saja yang dilakukan dan kita lihat sambil didiagnosa penyebabnya, apakah memang kekurangan gizi, karena faktor lingkungan yang tidak sehat atau ada faktor-faktor lain sehingga nanti akan ketemu problemnya dan solusinya apa. 66 anak ini kita targetkan di bulan Desember 2024 ini semoga tidak lagi suspek stunting dan Pelalawan menjadi zero stunting.”ujarnyan.
Zukri menambahkan,bahwa dirinya meminta data 66 anak suspek stunting ini diberikan kepada Baznas Pelalawan, agar dapat intervensi khusus dari Baznas jika ternyata termasuk dalam kategori fakir dan miskin. Dalam kegiatan yang sama juga dilakukan penandatanganan MoU TPPS Kabupaten Pelalawan dan Tanoto foundation dan PT. Asian Agri serta penandatangan komitmen bersama pentahelix aksi konvergensi stunting Kabupaten Pelalawan.(rilis pemkab/naz)