DUMAI (DUMAIPOSNEWS) – Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang siap siaga terhadap risiko bencana, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai kembali menggelar sosialisasi tanggap darurat untuk masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan yang dilaksanakan di Kantor Lurah Tanjung Palas, Dumai, Selasa (25/6).
Kegiatan sosialisasi dan edukasi tanggap darurat ini digelar bersama masyarakat Kelurahan Tanjung Palas, dalam hal ini diikuti oleh perwakilan ketua RT dan pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK).
Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Unit Dumai, Agustiawan, menjelaskan sosialisasi dan edukasi tanggap darurat terhadap risiko bencana terus dilakukan secara masif dan berkala kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk langkah preventif terjadinya bencana.
“Kegiatan ini menjadi upaya dan komitmen PT KPI Unit Dumai yang kami lakukan secara rutin untuk menjaga masyarakat dalam kondisi aman, nyaman dan memiliki kesiapan serta kesiapsiagaan pada kondisi darurat bencana,” terangnya.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan perayaan International Firefighter’s Day 2024 sebagai bentuk langkah-langkah mitigasi terhadap risiko bencana, seperti kebakaran, bencana alam, ataupun keadaan darurat dari operasi Kilang Pertamina Dumai.
Menurut Agustiawan, kegiatan tersebut menjadi salah satu langkah konkrit terkait mitigasi bencana yang disiapkan oleh PT KPI Unit Dumai serta menjadi bentuk tanggung jawab kepada masyarakat sekitar wilayah ring 1 operasional Kilang Pertamina Dumai sebagai salah satu perusahaan energi yang mengolah minyak dan gas dan memiliki risiko tertentu yang dapat berdampak pada masyarakat sekitar.
Sosialisasi sekaligus edukasi tanggap darurat yang diberikan oleh Kilang Pertamina Dumai ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana dan bahaya yang dapat terjadi secara tidak terduga.
Dalam pemaparan materi edukasi dijelaskan beragam materi yang dapat menambah pemahaman masyarakat, diantaranya hal-hal yang menjadi keadaan darurat dari operasi Kilang Pertamina Dumai, bagaimana langkah-langkah pencegahan kebakaran saat meninggalkan rumah, dan apa saja yang harus dilakukan saat terjadi kondisi darurat.
Selain itu dijelaskan pula kepada masyarakat mengenai sistem peringatan keadaan darurat PT KPI Unit Dumai, seperti tanda keadaan aman, emergency major, evakuasi, hingga kondisi aman. Serta prosedur informasi dan penyelamatan saat terjadi kondisi darurat di sekitar masyarakat yang diumumkan melalui public addressor yang telah dipasang di beberapa titik sepanjang pagar kilang.
Dalam sosialisasi tersebut, turut hadir Lurah Kelurahan Tanjung Palas, Untung Efendi. Pada sambutannya, ia menyampaikan terimakasih dan apresiasinya terhadap komitmen Kilang Pertamina Dumai terhadap masyarakat, khususnya pada Kelurahan Tanjung Palas.
“Kami mengucapkan terimakasih tentunya atas komitmen Pertamina Dumai rutin melaksanakan kegiatan seperti ini. Harapannya kegiatan ini dapat membantu masyarakat terkait kesiapsiagaan atau kewaspadaan terhadap bencana, dimana kita sama-sama belajar dari keadaan darurat yang terjadi pada tahun lalu,” tuturnya.
Dalam agenda sosialisasi ini juga digelar diskusi bersama PT KPI Unit Dumai dengan perwakilan masyarakat Kelurahan Tanjung Palas guna menentukan titik kumpul (assembly point).
“Penentuan assembly point ini merupakan bagian dari sistem tanggap darurat yang telah kami bangun untuk masyarakat dan kami ingin melibatkan masyarakat dalam menentukannya. Sebab fasilitas tersebut juga jadi bentuk perlindungan dan kepastian bahwa masyarakat tidak sendirian pada saat keadaan krisis,” kata Agustiawan.
Lebih lanjut, Agustiawan berharap masyarakat dapat terus bersinergi bersama PT KPI Unit Dumai memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan saat terjadi kondisi darurat.
Ia juga berharap masyarakat yang hadir pada sosialisasi dan edukasi tanggap darurat ini dapat menyebarluaskan edukasi ini kepada warga sekitar lainnya. Sehingga, saat ada terjadi keadaan darurat masyarakat tidak lagi panik dan mampu melakukan langkah-langkah mitigasi guna meminimalisir dampak yang tidak diinginkan.(rio)