DUMAI (DUMAIPOSNEWS)- Sebagai wujud komitmen dalam mendukung program dekarbonisasi, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai secara proaktif dan konsisten terus melakukan berbagai implementasi program peduli lingkungan berkelanjutan. Salah satunya dalam hal pengelolaan limbah padat Non Bahan Berbahaya dan Beracun (Non-B3) yang dilakukan melalui program Priority Bin.
Program yang juga diinisiasi untuk menggerakkan kesadaran peduli lingkungan pada masyarakat kota Dumai dan khususnya pekerja di lingkungan PT KPI Unit Dumai ini dimulai sejak April 2023 dan telah sukses melampaui sejumlah milestone hingga Maret 2024.
General Manager PT KPI Unit Dumai, Didik Subagyo, mengatakan Program Pertamina Recycles For Charity Bin (Priority Bin) ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) perusahaan yang akan terus digiatkan secara masif dan konsisten untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
“Kami akan terus berkomitmen dan berinovasi dalam menjalan langkah-langkah positif yang dapat mendukung program dekarbonisasi baik di tingkat nasional maupun global. Melalui Program Priority Bin juga nantinya kami berharap dapat menjadi contoh teladan untuk semua pihak, termasuk stakeholder lainnya dalam menjalankan praktik bisnis yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” tegasnya.
Selain itu, Didik Subagyo menambahkan bahwa program pengelolaan limbah padat Non-B3 PT KPI Unit Dumai juga telah mendukung 7 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015, diantaranya kehidupan sehat dan sejahtera pada poin 3 , kota dan permukiman yang berkelanjutan pada poin 11 , hingga penanganan perubahan iklim pada poin 13. Pada ESG Program ini juga bertujuan untuk mendukung Focus E.1.2 Environmental Management System dan E.1.2.6.3 Effluent Management.
Priority Bin merupakan wadah yang dirancang untuk menampung limbah botol plastik yang dihasilkan dari area perkantoran, kilang, kelompok binaan posyandu sehati, dan masyarakat sekitar di wilayah operasi PT KPI Unit Dumai. Wadah tersebut dibuat dengan memanfaatkan dasar besi bekas dari operasional. Wadah pengumpulan botol plastik atau Priority Bin tersebut ditempatkan di beberapa titik di lingkungan PT KPI Unit Dumai dan Posyandu Sehati.
Selama satu tahun berjalan, program Priority Bin telah berhasil mengumpulkan 195,44 kg sampah botol plastik dan membantu mengurangi jejak karbon sebanyak 32.364,52 gr karbon dioksida (CO2). Tak sampai disitu, program ini juga telah menyelamatkan lahan sebanyak 3,072 meter persegi serta membantu program penanganan stunting dan pendampingan ibu hamil resiko tinggi di Posyandu Sehati Kota Dumai.
Tak sekedar melakukan pengumpulan sampah botol plastik, PT KPI Unit Dumai juga mengedukasi masyarakat dan memberikan pendampingan, khususnya anggota Posyandu Sehati mengenai pemilahan sampah dan materi terkait Circular Economy dengan tujuan dapat memahami bentuk-bentuk pengolahan limbah plastik sehingga dapat meningkatkan nilai jual dari limbah plastik yang diolah untuk kedepannya.
Menurut Didik Subagyo, melalui program ini pula diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dan juga prosedur dalam pengelolaan limbah plastik lebih lanjut, sehingga dapat mengurangi sampah yang dibuang di Tempat Pembungan Akhir (TPA).
Dalam program dengan tujuan serupa yang dilaksanakan oleh Pertamina Group, Reverse Vending Machine (RVM), hingga 2 April 2024 juga telah sukses mengumpulkan 20.004 pcs sampah botol plastik dan mengurangi jejak karbon sebanyak 1.980.396 gram. Dari total keseluruhan tersebut, PT KPI Group berkontribusi dalam pengumpulan sampah sebanyak 1.593 pcs sampah botol plastik dan mengurangi jejak karbon sebanyak 157.707 gram.
Seluruh upaya Pertamina dalam mengelola sampah dengan sejumlah program tersebut sejalan dengan nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), dan mendukung upaya Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Seluruh upaya tersebut juga sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(rio)