Erwin Sitompul Aktivis Pendidikan Riau Daftar ke PAN Riau Bacalon Gubri

PEKANBARU (DUMAIPOSNEWS)- Aktivis pendidikan Provinsi Riau, Erwin Sitompul S. Pd resmi mendaftar ke DPW PAN di Pekanbaru, Provinsi Riau. Dengan mendaftarkan diri eks guru bantu itu memastikan diri untuk maju sebagai calon wakil gubernur Riau pada pilkada serentak 2024.

Erwin Sitompul mendaftar pada, Selasa (07/05/2024) sekitar pukul 11.30 wib siang. Di DPW PAN L, bakal calon Cawagub tersebut disambut langsung oleh Wira Gunawan panitia pendaftaran bakal calon dari tim penjaringan partai.

Kongkowkuy

Majunya Erwin bukan semata tanpa alasan, melainkan untuk memperjuangkan hak dan kualitas pendidikan serta tenaga pendidik di Riau, yang selama ini dinilai kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

“Jika jalannya dipermudah, saya membawa aspirasi seluruh tenaga pendidik, khususnya guru Bantu Provinsi dan daerah. Serta memperbaiki kualitas pendidikan yang selama ini masih kurang mendapatkan perhatian serius,” jelasnya.

Erwin mendapatkan dorongan dari ribuan guru Bantu Provinsi Riau. Hal itu selaras dengan konsennya selama ini yang aktif memperhatikan berbagai persoalan tenaga pendidik.

“Masih banyak permasalahan pendidikan yang harus dibenahi. Selain persoalan kesejahteraan juga masih banyak pungli yang terjadi di beberapa sekolah di Provinsi Riau,” jelasnya.

Kondisi pendidikan saat ini, kata Erwin masih jauh dari perhatian pemerintah, terutama gaji dan tunjangan guru honorer yang bertugas di kabupaten/kota di Provinsi Riau. Setiap tahun gaji guru masih terjadi keterlambatan, dan besaran gaji yang diterima masih ada yang dibawah UMK/UMR terutama guru di kabupaten/kota.

Untuk mewujudkan kesejahteraan bagi tenaga pengajar harus dibenahi dari sistem. Menurut Erwin, banyak mekanisme dan sistem gaji guru serta tunjangan untuk tenaga pendidik harus diperbaiki.

“Gaji guru selalu telat dibayar, dan itu terjadi setiap tahun. Kemudian tambahan bagi guri yang mengajar di kawasan perbatasan belum mendapatkan perhatian serta kesejahteraan yang sesuai dengan beban kerja mereka. Hal ini harus dibenahi dari regulasi dan sistem di pemerintahan,” jelasnya.

Untuk melahirkan generasi yang bersaing dan bermutu, kata Erwin harus dibenahi segala aspek pendidikan. Tidak hanya fasilitas namun juga kesejahteraan tenaga pendidik.

Tidak cukup disitu, kata Erwin, persoalan pendidikan juga terjadi di beberapa sekolah yang masih melakukan pungutan terhadap siswa. Dengan dalih uang magang, uang perpisahan bahkan menjual belikan LKS, hal ini tidak dibernahkannlagi terjadi sejak adanya alokasi dana BOS.

“Tujuan dana BOS untuk meringankan beban orang tua murid, jangan dibebankan dengan kutipan apapun. Pihak sekolah harus mampu mempersiapkan program sekolah agar seluruh kebutuhan dan kegiatan siswa serta kebutuhan sekolah dapat dipenuhi melalui alokasi dana BOS yang diberikan,” ungkapnya.

“Untuk itu saya akan membawa aspirasi tersebut untuk dapat diperjuangkan jika diberi kesempatan berjuang melalui jalur pemilihan gubernur dan wakil gubernur akhir tahun mendatang,” pungkasnya.

Sebagai aktivis pendidikan di Riau, Erwin memiliki segudang prestasi. Dia telah belasan tahun memperjuangkan nasib guru hingga harus berselisih dan mengkritik pemerintah.

Dari perjuangan yang konsisten itu, dirinya berhasil meraih berbagai penghargaan baik dari PGRI maupun organisasi nasional yang ada di Provinsi Riau.

Setumpuk Piagam penghargaan juga telah diperoleh oleh mantan guru honorer provinsi tersebut.

Memutuskan berhenti menjadi tenaga pendidik, 11 tahun lalu, sejak itu dirinya konsisten untuk memperjuangkan nasib tenaga pendidik khusus yang ada di provinsi Riau.

Tidak heran jika ramai para guru dan tokoh pendidikan mendorongnya untuk ikut pilgubri dan berjuang dari dalam sistem pemerintahan. Gua mewujudan segala aspirasi pendidikan.(rio)