DUMAI (DUMAIPOSNEWS)- Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kota Dumai, masih terjadi di berbagai titik, hingga Jumat (29 /3/2024).
Tim Satgas darat Karhutla, masih berjibaku melakukan pemadaman dan pendinginan yang melahap semak belukar dikawasan Tanjung Palas, Gurun Panjang dan daerah lainnya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan bencana daerah (BPBD) kota Dumai, Irawan Sukma, melalui Kabid Pemadaman, Joko Susilo mengungkapkan, kondisi Karhutla di kota Dumai, masih terjadi di berbagai daerah seperti kelurahaan Tanjung Palas, Gurun Panjang, Teluk Makmur dan berbagai daerah lainnya.
Ia menambahkan, saat melakukan pemadaman di Kelurahan Teluk Makmur, Tim Satgas darat Karhutla menemukan jejak dari hewan yang diduga kuat merupakan hewan beruang madu.
“Tidak hanya jejak atau tapak hewan beruang madu, namun tim satgas juga menemukan sarang beruang madu diatas pohon,” katanya, Jumat (24/3/2024)
Diakuinya, sejauh ini tim satgas tidak menjumpai hewan hewan buas secara langsung, hanya menemukan jejak nya saja, tidak secara langsung.
Selanjutnya, Joko menerangkan, untuk luasan Karhutla, di Kelurahaan Tanjung Palas yang terbakar itu semakin meluas hingga 40 Hektar (ha) dan sudah berhasil dipadamkan 34 Hektar, di Gurun panjang ada sekitar 15,05 Hektar terbakar dan untuk digurun panjang sudah padam 14,05 hektar dan kondisi cuaca masih panas terik ditambah angin,” katanya, Jumat (24/3/2024)
Joko menerangkan, di kawasan kelurahaan Bukit Batrem ada sekitar 9 hektare terbakar sudah padam seluruhnya dan di Teluk makmur 1,08 Ha yang padam 1 Ha
“Secara keseluruhan ada sekitar 65,13 hektar hutan dan lahan yang terbakar saat ini, dan rata rata berada di lahan gambut yang terlebar ada di kelurahaan Tanjung Palas,” terangnya.
Ia menambahkan, saat ini tim sedang fokus melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi Tanjung palas, Gurun Panjang hingga di kelurahan Teluk Makmur, Medang Kampai yang mana hingga saat ini sudah 58,05 hektare dinyatakan Padam sedangkan, 7,08 masih dilakukan pendinginan.
“Lahan yang terbakar itu memang rata rata semak belukar dan berada di lahan gambut, dan ada juga lahan yang sudah ada tanaman sawitnya, saat ini tim sedang berjibaku untuk melakukan pendinginan karhutla,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskanya, untuk sumber air tersedia dalam artian tidak kurang, hanya saja jika angin kencang bisa saja api kembali muncul, serta aksesnya juga terbilang susah menuju titik titik tertentu, dan pihaknya masih terus melakukan pendinginan.
“Kondisi saat ini sedang bulan puasa, meskipun begitu tim dilapangan semaksimal mungkin menjalankan tugas untuk melakukan pemadaman karhutla,” sebutnya
Joko meminta kerjasama camat dan lurah untuk bersama-sama memantau dan memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara di bakar.
“Intinya harus ada kerjsama semua lini agar bisa memetakan dan mengantisipasi Karhutla yang terjadi di Dumai,” sebutnya.
Dirinya meminta doa kepada masyarakat Dumai, agar Karhutla di Dumai, bisa benar benar padam, dan hujan bisa turun.
“Semoga Hujan deras bisa segera mengguyur kota Dumai, agar karhutla benar benar padam sepenuhnya,” pungkasnya.(rio)