Semakin Menjadi-Jadi, Kini Israel Melancarkan Serangan Besar-Besaran di Gaza

DUMAIPOSNEWS.COM – Pada Minggu (5/11) malam terjadi serangkaian ledakan besar di Gaza dan membuat komunikasi dengan jalur pantai terputus. Hal ini diiringi dengan kekerasan yang juga meningkat di perbatasan utara Israel dengan Lebanon.

Serangan di Gaza terjadi ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengindikasikan bahwa pasukan mereka berencana memasuki Kota Gaza, mungkin dalam waktu 48 jam ke depan.

Kongkowkuy

Para jurnalis di Gaza dan yang menyaksikan dari perbatasan Israel menggambarkan serangan intens Israel di jalur pantai, dan video menunjukkan ledakan besar di langit malam.

Laporan dari Gaza mengatakan serangan itu datang dari udara, laut dan darat, termasuk dari utara jalur dimana pasukan Israel kini berada.

Dilansir dari The Guardian, di Israel utara, komunitas perbatasan, termasuk kota Kiryat Shmona, mendapat serangan mortir dan roket dari Hizbullah setelah serangan Israel di Lebanon selatan menewaskan tiga gadis berusia delapan hingga 14 tahun dan nenek mereka.

Seorang anggota parlemen Hizbullah menyebut serangan itu sebagai “perkembangan berbahaya” yang harus dibayar oleh Israel, karena warga Israel diperintahkan untuk berlindung di ruangan yang aman dan jalan utama di utara ditutup untuk lalu lintas.

Warga di utara menggambarkan setidaknya satu serangan langsung terhadap sebuah bangunan di Kiryat Shmona, ketika Hizbullah menembakkan roket dan mortir melintasi perbatasan.

Para pejabat mengatakan satu warga Israel tewas, faksi militan Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan mereka terjadi sebagai tanggapan terhadap “kejahatan keji dan brutal” Israel.

Sebelumnya pada hari Minggu, para pejabat dari kementerian kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas menuduh jet Israel menyerang kamp pengungsi al-Maghazi di Gaza tengah, menewaskan sedikitnya 47 orang dan melukai puluhan lainnya.

Meningkatnya kekerasan di dua front terjadi bersamaan dengan intensifikasi diplomasi AS dalam upaya menghentikan pertempuran, guna meredakan krisis kemanusiaan akut di Gaza dan membebaskan sandera, di tengah kekhawatiran akan meningkatnya perang regional antara Israel dan Hamas.

Sumber: jawapos.com