PEKANBARU(DUMAIPOSNEWS)- Media massa kini telah berubah, demikian juga dengan cara orang dalam mengonsumsi berita. Karena itu, kepercayaan pembaca harus dibangun dengan menerapkan konsep multimedia dan multiplatform. Untuk itu dituntut pemahaman para Pemimpin Redaksi (Pemred) untuk dapat memberikan apa yang diharapkan pembaca saat ini.
Demikian disampaikan oleh Principal Consultant Smith Edwards Group, Virgil Smith, pada hari kedua workshop jurnalistik yang digelar RGE, Kamis (14/10) kemarin.
Termasuk tiga praktisi media dari Amerika Serikat, London, dan Asia Pasifik, memaparkan hasil pengamatan maupun survei yang mereka lakukan mengenai tren media saat ini.
Workshop yang dilaksanakan selama dua hari pada 13-14 Oktober 2021 itu diikuti 38 jurnalis secara hybrid dari enam kota di Indonesia dengan protokol kesehatan ketat.
Untuk peserta dari Pekanbaru dihadiri 10 orang jurnalis setingkat Pemimpin Redaksi, seperti dari Padang, Pekanbaru dan Dumai.
Didukung World Association of News Publishers (WAN-IFRA) sebagai co-organised, para peserta mendapatkan pemaparan dan informasi berkaitan dengan tren perkembangan media selama dan pascapandemi yang berdampak terhadap model bisnis perusahaan media serta konten pemberitaan.
Head of Corporate Communications RGE, John Michael Morgan, saat membuka pelatihan meminta peserta aktif berkomunikasi dua arah guna membahas perihal perkembangan media.
Sebelumnya di awal acara, peserta juga mendapatkan suguhan tentang perkembangan bisnis kelompok usaha RGE, yaitu APRIL, Asia Pacific Rayon, Asian Agri & Apical, serta Tanoto Foundation.
Pada bagian lain pemaparannya Virgil Smith juga menyampaikan bahwa para pemimpin redaksi saat ini menghadapi tantangan yang lebih berat dan kompleks.
“Agar kepemimpinan lebih efektif, pemimpin redaksi harus lebih cerdas menyikapi berbagai perubahan yang terjadi dan akan terus terjadi melalui berbagai terobosan dan inovasi,” ujarnya.
Director of Asia WAN-IFRA Asia Pacific, Joon-Nie Lau, pada hari pertama workshop mempresentasikan tren global dan prospek perusahaan media pada 2021 berdasarkan penelitian terbaru dari organisasi yang dipimpinnya.(rio)