Temu Media SKK Migas-PHR WK Rokan, Hadirkan Dahlan Iskan

PEKANBARU (DUMAIPOSNEWS) — Kegiatan Temu Media Virtual SKK Migas ” PT Pertamina Hulu Rokan Wilayah Kerja Rokan (PHR WK Rokan) terasa istimewa dengan kehadiran Dahlan Iskan. Tokoh pers nasional yang juga mantan Menteri BUMN itu mendiskusikan bagaimana menyelamatkan jurnalisme di tengah euforia media digital dan situasi pandemi.

Dahlan juga mengajak institusi lain, termasuk di antaranya perusahaan, agar turut berkontribusi melalui berbagai kegiatan yang dapat menjaga mutu jurnalisme.”Saat ini merupakan masa transisi. Saya memperkirakan dalam 
kurun 10-15 tahun, orang akan belajar memilih dan memilah mana informasi yang memang layak dikonsumsi. Jurnalisme harus tetap hidup untuk menjaga mutu informasi dan pengetahuan masyarakat,” papar Dahlan dalam kegiatan yang diikuti para wartawan di Riau tersebut.

Kongkowkuy

Dalam kegiatan ini turut hadir, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, Sr. Manager Relations PHR Regional 1 Yudy Nugraha, VP Corporate Affairs PHR WK Rokan Sukamto Tamrin, dan Manager Communication Relations & CID PHR Regional 
1 Handri Ramdhani.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga hubungan baik dengan rekan-rekan wartawan dan menjadi 
kegiatan rutin di berbagai wilayah operasi kegiatan hulu migas. Acara kita hari ini terasa sangat istimewa dengan kehadiran Pak Dahlan Iskan,” ungkap Susana Kurniasih.

Dari PHR WK Rokan, Sukamto memaparkan tentang berbagai pencapaian sebulan pasca alih kelola WK migas yang berlokasi di Riau tersebut. Kegiatan tetap beroperasi secara selamat, andal, dan lancar bahkan mampu menaikkan angka produksi.

“Kenaikan produksi disumbangkan antara lain oleh program pengeboran sumur baru, upaya menahan penurunan produksi alamiah, dan keandalan fasilitas dan peralatan produksi yang mencapai lebih dari 95 persen,” papar 
Sukamto.

Sektor penunjang bisnis juga dialihkelolakan secara lancar, seperti mirroring kontrak barang/jasa, kesiapan aplikasi IT dan pembaruan kontrak-kontrak pengusaha lokal dan koperasi melalui program Local Business Development (LBD). “Kami juga mengapresiasi seluruh dukungan para pemangku kepentingan, baik itu pemerintah pusat dan daerah, SKK Migas, serta masyarakat,” tutur Sukamto.

Kesuksesan alih kelola WK Rokan tidak lepas dari dukungan SKK Migas, selaku institusi pengawas dan pengendali sektor hulu migas. Upaya yang dilakukan SKK Migas Sumbagut dalam alih kelola WK Rokan antara lain melakukan komunikasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait di Riau, memastikan program pengeboran dan perizinan berjalan lancar, dan menjalin koordinasi intensif dengan para operator yang akan melakukan alih kelola. 

Semua itu bertujuan untuk menjaga dan menaikkan tingkat produksi WK Rokan salah satu WK migas terbesar di Indonesia.”WK Rokan juga menjadi tulang punggung untuk pencapaian target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSCFPD pada 2030 yang telah dicanangkan SKK Migas,” tegas Rikky Rahmat Firdaus, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut.

Kelancaran operasional WK Rokan merupakan cermin kesuksesan proses transisi yang berjalan secara sistematis dan terstruktur. Ke depan, proses alih kelola WK Rokan layak menjadi salah satu rujukan bagi blok-blok terminasi lainnya di Indonesia.(rio)