PERAWANG ( DUMAIPOSNEWS.COM ) -“Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak” mungkin pepatah ini yang harus dicamkan oleh pemerintah dan masyarakat Perawang Kecamatan Tualang atas insiden kebakaran episode ke 3 yang terjadi Perawang Kecamatan Tualang pada Sabtu (7/3) pagi kemarin sekitar pukul 08.00 WIB tepatnya di wilayah RT 02/RK 02 Pinang Sebatang atau lebih dikenal di Fery Penyeberangan Perawang.
Dalam hitungan menit tiga unit petak rumah dari dinding papan tersebut ludes rata menjadi abu dan arang ke bumi meskipun dua unit mobil kebakaran sudah bekerja keras untuk memadamkan dan menjinakan api. Unungnya berkat kesigapan petugas kebakaran api bisa diantisipasi untuk menular ke rumah sebelah yanb juga terbuat dari papan.
Informasi yang diperoleh, dari insiden tersebut dua unit sepeda motor turut terbakar, serta tak satu pun barang-barang di dalam rumah bisa diselamatkan kecuali baju dan benda yang melekat dibadan penghuni rumah.
Untungnya, anak bayi penghuni rumah yang masih berumur hitungan hari sekitar dua pekan terselamatkan berkat rewel abangnya yang tidak mau ditinggal oleh bundanya di sekolah. Akibatnya sang bunda harus menjemput bayinya ke rumah yang lagi sedang tidur, agar tidak terlalu lama ditinggal kaarena menunggu abangnya di sekolah.
Ketua RT setempat, Marutalas Simanjuntak saat dimintai keterangannya membenarkan kejadian kebakaran tersebut. Tiga petak rumah ludes terbakar, namun yang dihuni hanya satu petak rumah yaitu dihuni pasangan Letto Zendratu dan Nirwana Ria Boru Tarigan bersama tiga anaknya yang masih kecil-kecil.
“Ya dia sudah beridentitas di Pinang Sebatang ini dan tentunya semua datanya sudah turut terbakar, namun itu bisa dilihat di Kantor Penghulu Pinang Sebatang,” ujarnya.
Letto saat ditemui terlihat begitu terpukul dan juga bersyukur karena anaknya tidak turut terbakar.
“Padahal biasanya anak bayi saya itu ditinggal di rumah oleh mamaknya saat mengantar abangnya sekolah yang jaraknya sekolah dengan rumah kami tidak jauh. Lantaran pagi itu abangnya tidak mau ditinggal di sekolah akhirnya dijemputlah sang bayi ke rumah,” jelas suaminya lemas.
“Setelah sampai di sekolah langsunglah terlihat kepalan asap dari arah rumah korban yang semula dikira orang membakar ban bekas. Namun seelah tahu ada rumah terbakar maka kami langsung menghubungi pihak pemadam kebakaran,” ujar salah seorang guru TK dimana anaknya korban sekolah. (rel).
Editor : Bambang Rio