JAKARTA (DUMAIPOSNEWS) – Menteri ESDM Ignasius Jonan menyempatkan berkunjung ke stand pameran PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) usai membuka Indonesian Petreleum Associacion (IPA) Convention & Exhibition (Convex) di Jakarta Convention Centre.
Kedatangan Jonan siang itu langsung disambut Kevin Lyon. Managing Director Chevron Indonesia Business Unit. Dihadapan Jonan, Kevin menyampaikan niat CPI melengkapi kontribusi positif di tanah air selama setahun penuh.
“Kami berharap Chevron dapat terus berkontribusi di Indonesia sampai mencapai 100 tahun,” kata Kevin dalam bahasa Inggris menyampaikan ke Jonan serta para hadiri yang saat itu ramai dikunjungi.
Kegiatan yang dihadiri 119 peserta ini termasuk PT CPI yang sudah 95 tahun berkontribusi dalam produksi Migas tanah air.
IPA Convex yang dilaksanakan dari tanggal 4 hingg 6 September 2019 merupakan ajang ke-43 yang dilaksanakan di tanah air. Tampak kehadiran Jonan sudah ditunggu-tunggu.
Kevin dalam kesempatan tersebut didampingi Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia Albert Simanjuntak, Senior Vice President Corporate Affairs Wahyu Budiarto, serta puluhan lainnya dari pihak CPI.
Disambut antusias Jonan, Kevin pun tampak semangat memaparkan rasa bangga sudah 95 tahun Chevron berada di Indonesia. “Kami sudah membawa kemajuan teknologi dan me
Disambut antusias Jonan, Kevin pun tampak semangat memaparkan rasa bangga sudah 95 tahun Chevron berada di Indonesia. “Kami sudah membawa kemajuan teknologi dan mengembangkan SDM demi kesejahteraan Indonesia. Salah satu terobosan teknologi (enhanced oil recovery) yang kami terapkan sejak 1980-an adalah injeksi uap,” beber Kevin.
Terobosan injeksi uap pertama dilakukan ini di lapangan minyak Duri, Riau. Dimana CPI berhasil meningkatkan produksi 5 kali lipat dibandingkan operasi normal dan memperpanjang usia lapangan tersebut.
“Di usia yang ke-78 tahun, lapangan Duri tetap menjadi tulang punggung produksi minyak nasional,” sambungnya.
Mendengar pemaparan tersebut, Jonan yang berdiri di samping Kevin sambil melihat giant screen (layar besar di booth PT CPI tampak mengangguk-anggukkan kepala.
Dijelaskan Kevin lagi, PT CPI merupakan perusahaan berstatus PT yang merupakan perusahaan nasional. Di mana 98 persen karyawannya adalah nasional. “Kami terus membangun kapasitas SDM kami,” tegasnya.
Karena bagi CPI, lanjutnya, pembangunan SDM tidak saja untuk internal tetapi juga eksternal. Misalnya pembangunan 2 politeknik yaitu Politeknik Caltex Riau dan Politeknik Aceh yang dibangun pascatsunami. Total lebih dari 3.800 alumni telah dihasilkan oleh dua politeknik ini.
Usai mendengarkan pemaparan bos PT CPI, Jonan kemudian berbincang singkat dengan jajaran pimpinan dan mengunjungi boothlainnya di lokasi acara.
IPA Convex yang ke-43 kali ini mengambil temaDriving Exploration and Optimizing Existing Production for Long Term Energy Security. Di mana akan didukung dengan berbagai diskusi berikut mendengar pandangan para ahli dari Indonesia dan macanegara. Gelaran ini diikuti oleh 119 perusahaan peserta pameran serta menargetkan untuk dikunjungi oleh lebih dari 20.000 pengunjung serta 1.700 peserta konvensi.
IPA Convex 2019 juga mengadakan sesi teknis yang diikuti sekitar 120 presentasi dan 60 presentasi poster. Mereka terdiri dari pekerja profesional di industri migas dan para mahasiswa.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, IPA Convex 2019 juga mengadakan sesi Teknologi, IPA Voice, Best Booth Contest, PetroChallenge. Namun ada hal baru yang diadakan pada penyelenggaraan IPA Convex tahun ini, yaitu Jam Session.
Ada dua sesi Jam Session yang akan diadakan selama tiga hari pelaksanaan acara. Pada Jam Session nanti akan membahas mengenai pentingnya kontribusi generasi muda (milenial) terhadap industri hulu migas Indonesia.
“Diharapkan, penyelenggaraan IPA Convex 2019 dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan industri migas nasional dan peningkatan produksi nasional pada khususnya serta berdampak pada pertumbuhan perekonomian dan ketahanan energi di masa mendatang,” pungkas Penjabat Presiden IPA Louise M McKenzie.(rio)