DUMAI (DUMAIPOSNEWS) – Perkembangan era digital menjadi salah satu tantangan dalam mendidik generasi penerus bangsa. Tak terkecuali bagi para tenaga pendidik. Saat ini guru memiliki tugas yang semakin menantang dengan perbedaan karakteristik kaum millennials maupun gen z dengan generasi era terdahulu, ditambah lagi dengan persebaran informasi yang semakin sulit dibendung, tentunya dengan segala pengaruh positif maupun negatifnya.
Menjawab tantangan tersebut PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) II melalui Badan Dakwah Islam (BDI) RU II dan Baituzzakah Pertamina (Bazma) RU II gelar Seminar Strategi Penguatan Pendidikan Berkarakter. Bertempat di Balai Pertemuan Sasana Mitra Bukit Datuk, Kamis (15/08), acara seminar sehari ini menghadirkan narasumber praktisi lembaga pendidikan dari Jakarta yaitu Dr. H. Karim Santoso, S.Pd, M.Si dan dibuka langsung oleh General Manager Pertamina RU II M. Dharmariza.
Dalam sambutannya Dharmariza menyampaikan kegiatan ini menjadi salah satu kontribusi Pertamina RU II terhadap isu-isu sosial kemasyarakatan di tengah tugas utama yakni pemenuhan energi untuk masyarakat Indonesia. Tema ini sengaja dipilih mengingat penguatan pendidikan berkarakter menjadi salah satu kunci keberhasilan pembentukan generasi penerus bangsa yang berkualitas.
“Guru memiliki tugas yang sangat mulai, namun juga berat. Perkembangan teknologi informasi sedikit banyak mempengaruhi karakteristik pelajar jaman now. Untuk itu, perlu adanya pembekalan bagi para tenaga pengajar dalam memodifikasi sistem pengajaran yang sesuai dengan karakteristik generasi millennials ataupun gen z. Tentunya untuk menciptakan SDM Indonesia yang berkarakter”, ungkap Dharmariza.
Ia pun menambahkan selain memberikan upskilling bagi tenaga pengajar, di sepanjang tahun 2019 ini Pertamina RU II juga telah menjalankan berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bidang pendidikan seperti bantuan buku, perbaikan ruang belajar di beberapa sekolah hingga memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi pelajar lokal untuk menimba ilmu melalui program internship di kilang RU II Dumai.
Pada kesempatan yang sama Ali Mudasir Ketua Umum Badan Dakwah Islam (BDI) RU II Dumai menyampaikan seminar ini diikuti 120 orang tenaga pengajar dari SMP, SMA dan Lembaga Pengajaran Al-Quran yang berada di Kota Dumai. Program ini merupakan kegiatan rutin yang telah masuk ke calendar event BDI dan Bazma RU II khususnya di bidang pendidikan. Selain itu, beberapa program bidang pendidikan lainnya adalah Pesantren Ramadan untuk pelajar kota Dumai, Beasiswa Pendidikan tingkat SMP untuk bersekolah di SMP IT Bazma RU II dan berbagai program lainnya.
Dalam sesinya Dr. H. Karim Santoso, S.Pd, M.Si menekankan bahwasanya pendidikan karakter memberikan dampak positif terhadap perkembangan emosional, spiritual, dan kepribadian seseorang. Oleh sebab itu pendidikan karakter atau pendidikan moral merupakan bagian penting dalam membangun jati diri seseorang. Untuk itu orang tua perlu selektif dalam memilih sekolah. Di sisi lain tenaga pengajar juga perlu meningkatkan kapasitas diri dalam memberikan pendidikan karakter guna mengakomodasi pergeseran generasi. Selain itu, yang tidak boleh dilupakan adalah dasar pendidikan agama sejak dini yang mencakup aqidah,akhlaq, ibadah, dan amal sholeh.(rls/men)
Editor : Bambang Rio