PELALAWAN (DUMAIPOS NEWS.COM) – Banyak laporan masyarakat terkait lokasi tempat melakukan donor dan penyaluran darah PMI atau Unit Tranfusi Darah (UTD) yang dulu dikenal Unit Donor Darah (UDD) di Jalan poros Langgam Pangkalan Kerinci. Pasalnya, lokasi yang jauh dan dinilai tidak layak karena jalan tak beraspal dan kerap berdebu dilewati truk balak dan kendaraan bertonase berat.
” Ya, masalah untuk memisahkan lokasi UTD PMI ini sudah kita bahas dulunya pada akhir tahun 2016 lalu bersama Pemkab Pelalawan dalam pelaksanaan rapat koordinasi (Rakor). Dimana dalam pertemuan tersebut, kita minta Pemkab Pelalawan dapat segera mencarikan bangunan yang layak untuk UTD yang berlokasi ditengah kota seperti di Jalan Lintas Timur Pangkalan Kerinci. Dan Pemkab Pelalawan menyetujui hasil rakor ini dengan segera membangun UTD PMI di sekitar jalan Lintas Timur Pangkalan Kerinci. Sementara untuk markas PMI tetap berada di poros Langgam. Namun hingga saat ini Pemkab tidak menindaklanjuti hasil rakor tersebut, sehingga kita minta agar Pemkab dapat memenuhi realisasi hasil rakor tersebut,” terang Wakil Ketua Komisi I DPRD Pelalawan H Abdullah AMd kepada Dumai Pos, Senin (26/8) kemarin.
Abdullah juga mengatakan, bahwa posisi UTD harus strategis. Selain bisa terjangkau, juga mudah diketahui Orang banyak. Sehingga diharapkan sosialisasi dan minat masyarakat untuk melaksanakan donor darah secara kontinue dapat berjalan dengan baik. Apalagi hingga saat ini markas PMI dan UTD masih 1 lokasi. Dan ini yang menjadi keluhan para pendonor karena lokasi yang tidak tepat.
” Miris kita mendengar PMI sangat minim pasokan darah dari berbagai golongan. Dan ini pemicunya karena lokasi UTD tersebut yang tidak strategis sehingga masyarakat banyak yang enggan mendonorkan darahnya. Jadi, kita Minta Pemkab secepatnya merealisasikan pembangunan UTD PMI Pelalawan ini sesuai dengan hasil rakor pada tahun 2016 lalu. Karena kebutuhan masyarakat terhadap darah cukup tinggi. Ini harus didukung dengan lokasi yang tepat dan mudah terjangkau oleh pendonor. Selain itu, kita juga meminta agar Pemkab Pelalawan juga dapat melengkapi dan memenuhi fasilitas sarana dan prasarana pendukung UTD PMI. Salah satunya mobil operasional dan ambulance,” ujar Sekretaris Fraksi Madani DPRD Pelalawan.
” Selain kendaraan ambulan, saat ini kita juga membutuhkan bantuan peralatan kesehatan seperti tandu dan fasilitas medis dasar untuk pertolongan pertama di lapangan. Serta penyediaan sarana medis lainnya seperti unit transfuse darah, PMI masih kekurangan kantong darah dan kapasitas ruangan penyimpanan darah khususnya lemari (kulkas,red) penyimpan darah. Untuk itu, dengan kondisi minimnya sarana dan prasarana yang kita miliki, maka tentunya kita perlu dukungan dari Pemkab Pelalawan untuk membantu memenuhi sarana dan prasana yang memadai. Dengan demikian, maka kita dapat lebih maksimal dalam menjalankan aktivitas kemanusiaan khususnya untuk memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat di Negeri Seiya Sekata ini yang membutuhkan,” tutupnya. (naz)