DUMAI (DUMAIPOSNEWS) – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penggeledahan di Kota Dumai, Selasa (13/8). Kali ini di tiga tempat sekaligus menjadi sasaran dalam penggeledahan KPK masing-masing kediaman Walikota Dumai yang berada di Jalan Putri Tujuh, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kota Dumai dan Sekretariat LPSE Kota Dumai yang berada di Kantor Walikota Dumai di Bagan Besar.
Pantauan Dumai Pos, tim penyidik bergerak sekitar pukul 09.30 WIB dari Mapolres Dumai. Selanjutnya, dikawal 10 orang personel Sat Sabhara Polres Dumai menuju lokasi penggeledahan secara serentak.
Dalam penggeledahan itu, Tim di bagi menjadi tiga rombongan masing-masing, 4 orang di Kediaman Walikota Dumai, 6 orang di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa dan 4 orang di Sekretariat LPSE.
Informasi dari sejumlah staf di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, penggeledahan terkait kasus suap dana DAK yang menyeret sejumlah kepala daerah, termasuk salah satunya Walikota Dumai H Zulkifli As.
“Cari bukti tambahan terkait kasus DAK. Tak ada yang lain,” ujar salah seorang staf yang tak ingin namanya ditulis.
Saat penggeledahan di Kantor Walikota, walikota Dumai sedang tidak berada di ruangan kerja di Kantor Walilota. Itu dapat dipastikan saat petugas KPK menanyakan kepada petugas security. “Apakah walikota ada,” tanya penyidik. “Tidak ada,” jawab petugas security.
Penyidik kemudian menanyakan siapa pejabat tertinggi yang ada di kantor walikota saat ini. Dijawab petugas, “plt Sekretaris Daerah,”
Penyidik langsung menemui PLT Sekretaris Daerah H Hamdan Kamal. Tak lama berselang, penyidik bersama PLT Sekda dan Kabag Hukum turun ke lantai 1 Kantor Walikota menemui para penyidik.
Setelah itu PLT Sekda dan Kabag Hukum bergegas meninggalkan Kantor Walikota menuju Gedung DPRD, karena di saat yang sama berlangsung Sidang Paripurna. Penyidik berpencar. Satu tim beranggotakan 6 orang melakukan pemeriksaan di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa dan 4 orang menuju ke Sekretariat LPSE, begitu juga yang dikediaman Walikota Dumai Tim KPK di kawal oleh 3 orang anggota Polisi bersenjata lengkap.
Sesekali penyidik tampak berkoordinasi dengan petugas kepolisian. Sebagaian penyidik juga tampak bolak balik dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa ke sekretariat LPSE. Sekitar jam 12.20 seluruh penyidik di ruangan bagian Pengadaan Baran dan Jasa bergeser ke Sekretariat LPSE.
Meski sedang dilakukan penggeledahan oleh KPK, tidak mempengaruhi aktifitas kerja ASN. Mereka tampak bekerja seperti biasa. Sejumlah staf di bagian Pengadaan Barang dan Jasa dan di LPSE tampak keluar masuk ruangan.
“Iya bang, ada pemeriksaan. Semua berkas diambil dan diperiksa. Komputer juga dibuka. Tidak tau kasus apa. Sepertinya soal proyek DAK,” kata salah seorang ASN yang keluar dari gedung LPSE.
Sementara di kediaman Walikota Dumai yang berada di Jalan Putri Tujuh, anggota KPK yang berjumlah 4 orang datang dengan menggunakan mobil Avanza. Kedatangan tim KPK sempat menarik perhatian sejumlah pegawai yang kebetulan sedang acara di Gedung Pendopo.
Sambil menunggu KPK didalam rumah dinas Walikota Dumai, sejumlah awak media hanya bisa melihat dari luar pagar. Beberapa sumber yang ditemui Dumai Pos, saat penggeledahan berlangsung Walikota Dumai Zulkifli AS sedang berada di Medan menghadiri acara kedinasan.
“Dari kemarin pagi bapak (Wako) berangkat ke Medan dengan Kadis PMPTSP Kota Dumai Hendri Sandra,”katanya yang enggan disebut namanya.
SELENGKAPNYA BACA DUMAI POS, RABU (14/8)
Editor : Bambang Rio