PELALAWAN (DUMAIPOSNEWS) – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda wilayah hukum kabupaten Pelalawan kembali meluas. Pasalnya, satelit Terra dan Aqua kembali menemukan 39 titik panas (hotspot) confidence diatas 70 persen, muncul di Kabupaten Pelalawan. Hotspot yang diperkirakan menjadi fire spot (titik) api tersebut berada di tiga lokasi yakni Kecamatan Langgam, Kecamatan Pangkalan Kuras dan Kecamatan Kuala Kampar. Dimana kecamatan Pangkalan Kuras sebagai pemuncak dengan 22 titik api.
Sementara Kecamatan Kuala Kampar terdapat 9 titik api dan Kecamatan Langgam sebanyak 8 titik. Kebakaran ini menyebabkan kabut asap masih bertahan dan juga mempengaruhi kualitas udara yang berdampak pada kesehatan masyarakat.
” Jadi, temuan BMKG ini masih menggunakan data lama. Dimana sebenarnya 39 hotspot yang terpantau ini berada di lima kecamatan. Seperti 22 hotspot di kecamatan Pangkalan Kuras yang masuk dalam kawasan TNTN. Dan data validnya hotspot dengan convidence diatas 70 persen ini, berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Pangkalan Kuras dan kecamatan Ukui. Dan lokasi tumuan titik panas ini di dua kecamatan ini masuk dalam kawasan TNTN,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Drs Hadi Penandio MSi kepada Dumai Pos, Jumat (2/8) kemarin.
Hadi Penandio juga mengatakan, bahwa untuk penanggulangan 22 hotspot di kawasan TNTN, dilakukan oleh tim rayonisasi kecamatan. Hanya saja pihaknya masih belum dapat memastikan karhutla yang terjadi di kawasan TNTN tersebut.
” Jadi, berdasarkan laporan dari pihak rayon kecamatan, memang ada Karhutla di kawasan TNTN ini. Tapi jumlah titik dan luas lahan yang terbakar, belum dapat kita pastikan karena baru besok dilaporkan ke grum tim Sargas Karhutla Riau. Namun demikian, berdasarkan laporan dari tim rayon kecamatan, diperkirakan luas lahan yang terbakar bertambah dari luas yang sebelumnya terbakar,” ujarnya seraya mengatakan kebakaran di kawasan TNTN yang merupakan lahan tanah mineral telah padam dan tengah dilakukan upaya pendinginan.
Begitu juga dengan 9 hotspot yang terpantau dikecamatan Kuala Kampar, sambung Hadi, sebenarnya berada di kecamatan Teluk Meranti.
” Tapi kita belum mendapat laporan pasti titik api dan luas lahan yang terbakar karena penanggulanggan dilakukan oleh tim rayonisiasi kecamatan,” jelasya.
Sementara itu, lanjut Kepala BDPD, untuk 8 titik hotspot di Kecamatan Langgam, terbagi di dua lokasi yakni di Desa Penarikan dan Dusun Bedagu Kelurahan Langgam. Dimana tim gabungan masih fokus melakukan upaya pemadaman, penyekatan atau isolasi api agar tidak meluas serta upaya pendinginan.
” Untuk di Desa Penarikan, ada 5 titik api dan tengah dilakukan pemadaman baik melalui darat serta udara menggunakan 2 unit heli melakukan water booming. Dan di Desa Penarikan ini, total luas yang terbakar sudah mencapai 60 hektar,” sebutnya.
Ditambahkannya, bahwa untuk karhutla yang terjadi di Dusun Bedagu kelurahan Langgam tepatnya di jalan poros PT RAPP, luas lahan yang terbakar bertambah seluas 19 hektar. Dimana lahan yang sebelumnya terbakar seluas 31 hektar, kini totalnya menjadi 51 hektar.
” Dan alhamdulillah untuk Karhutla di kecamatan Langgam saat ini dalam proses pendinginan. Artinya, api telah berhasil dipadamkan dan hanya tinggal kepulan asap dampak dari lahan gambut dengan kedalaman 4 meter. Untuk itu, kita akan terus bekerja maksimal agar api dapat dipadamkan total sehingga kabut asap dapat segera hilang,” tutupnya. (naz)
PENULIS : NANANG
EDITOR : YON