BENGKALIS(DUMAIPOSNEWS)- Upaya pemadaman Karhutla di Pulau Bengkalis sudah memasuki hari ke 10. Bahkan api yang membakar lahan gambut belum berhasil dipadamkan dan terus meluas.Kebakaran lahan perkebunan masyarakat itu terjadi di Jalan Poros Sungai Alam – Selat Baru, Desa Pasiran, perbatasan Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan Bantan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bengkalis Tajul Mudarris mengatakan, lahan terbakar di lokasi tersebut sudah mencapai 15 hektare.
“Luas dari sebelumnya lebih kurang 10 hektare menjadi 15 hektar, bertambah lebih kurang 5 hektare. Cuaca cerah, angin kencang,” terangnya, Selasa (6/8) lalu.
Petugas dari unsur BPBD, Damkar, TNI, Polri, masyarakat, dan MPA terus membantu proses pemadaman. Api kata Kalaksa BPBD memang masih menyala di sejumlah titik lokasi karhutla, tetapi sudah tidak terlalu besar.
“Kita masih melanjutkan pemadaman yang terjadi di wilayah Kecamatan Bantan, penyebab kebakaran sampai saat ini belum bisa dipastikan dan pada saat ini api masih menyala di beberapa titik dan tidak terlalu besar. Petugas masih berjibaku memadamkan lahan di dua titik lokasi pertama di jl. Atika dan satu titik di jalan Poros Sungai Alam,” ujarTajul.
Pemadaman yang dilakukan melalui jalur darat ditambah menggunakan alat berat milik Dinas PUPR juga diturunkan untuk pembuatan sekat kanal, pembuatan embung untuk sumber air dan pembuatan sekat api.
“Diperkirakan titik api sudah semakin hilang di beberapa titik, dan hanya menyisakan asap,” imbuhnya.
Di sisi lain, Tajul Mudarris mengungkapkan, Karhutla di Kabupaten Bengkalis juga terjadi di Kecamatan Bathin Solapan dan Rupat. Di Kecamatan Bathin Solapan kebakaran melanda lahan gambut Desa Buluh Manis. Setidaknya dua hektar lahan terbakar di sana.
Sementara untuk Rupat di Desa Darul Aman, lahan terbakar merupakan lahan perkebunan sawit, “Kedua lokasi karhutla ini masih dalam proses pemadaman. Pemadaman sulit dilakukan karena angin kencang dan berubah-rubah,” pungkasnya. (auf)
PENULIS : TAUFIK
EDITOR : YON