Jelang Wukuf JCH Dumai Bergeser ke Padang Arafah

MEKKAH(DUMAIPOSNEWS)-– Jamaah Calon Haji BTH 05 Pekanbaru dan Kota Dumai mulai bergeser ke Padang Arafah, Jumat (9/08) untuk melaksanakan wukuf.

Untuk mempersiapkan selama wukuf tim melakukan survei menuju Armusna (Arofah, Musdalifah, Mina) sebagai rangkaian wajib ibadah haji.

Kongkowkuy

“Kita telah melaukan survei BTH 05 lokasi pelaksanaan wukuf di Arafah dan lokasi mabit di Musdalifah dan Mina (Minajaddid),”ujar Ketua Kloter Ahmad Zulfendri melaporkan dari Padang Arafah dan Minas Mekkah Al Mukarramah, Kamis (08/08)

TPI, TPHD, Karom dan Karu BTH 5 melaksanakan Visitasi dan Survey lokasi Pelaksanaan Wukuf di Arafah dan di Mina, termasuk tenda-tenda yang akan ditempati JCH Kloter 05 yang tergabung di Maktab 7.
Untuk fasilitas tenda Armusna katanya, BTH 5 tergabung dalam Maktab 7 yang terdiri dari 6 kloter yang jumlah jemaahnya sekitar 3000-an orang.

Berkat doa jemaahnya atau karena memang rezeki anak sholeh, tenda yang nantinya akan menjadi tempat Wukuf jemaah calon Haji Kloter BTH 05 Di Arafah berada pas di Pinggir Jalan Raya. Dan Ketua Kloter dibantu ketua rombongannya langsung memasang tanda-tanda di setiap sisi tenda jemaah, baik itu stiker, bendera maupun spanduk.

Tenda Arafah yang jumlahnya ada 5 terbuat dari bahannya tahan api. Dilengkapi dengan fasilitas kipas angin semi AC (blower), lampu penerang, alas karpet, colokan listrik, juga disediakan kamar mandi, toilet, dan krang wudhu dan dapur umum untuk tiap Maktab yang terpisah antara JCH pria dan wanita.

Rencananya, JCH Kloter BTH 5 akan bergerak meninggalkan pemondokan di Wilayah Syisyah kota Mekkah pada pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah 1440 H / Jumat, 9 Agustus 2019 M, menuju Padang Arafah, kemudian keesokan harinya (jelang magrib) pasca wukuf akan bergeser ke Musdalifah, dan tengah malam bergeser lagi ke Mina untuk melaksanakan pelontaran Jumrah.Visitasi atau survey lokasi di Arafah dan Mina ini bagi petugas Di Kloter dimaksudkan untuk pengenalan medan dan fasilitas lainnya lebih awal, untuk kemudian disosialisasikan ke semua jemaah.

Hal itu dilakukan biar jemaah sebelumnya sudah memiliki gambaran awal terkait situasi dan kondisi yang akan dialaminya, ungkap M. tawwaf sebagai TPIHI

Beberapa poin penting yang dibahas antara lain terkaït pendorongan Jamaah ke Arafah yang hanya menggunakan bus sebanyak 3 bus per-kloter, penjelasan tentang batas musdalifah dan minah (mina Jaddid)

Dalam pertemuan sebelumnya petugas haji Indonesia juga mereka ingin memastikan jumlah bus yang disiapkan dari Makkah ke Arafah dengan sistem tiga kali putaran bus. Misalnya bila Jemaah 1 rombongan berjumIah 45 orang maka keberangkatan akan diisi 1 rombongan ditambah satu regu karena kapasitas 1 bus sekitar 55 orang.

“Artinya Jemaah ketika akan ke Arafah tidak perlu buru buru naik, mereka (jamaah) diharapkan menunggu giliran dan tidak turun ke lobi hotel dengan berdesak-desakan, Karena busnya akan bolak balik. Jika itu ditaati maka Jemaah tidak akan berdesakan”. Paparnya.

Hal lain yang dibahas adalah terkait bus Jemaah dari Arafah ke Mudzdalifah dan keberangkatan Jemaah dari Mudzdalifah ke Mina. Para pengurus Maktab telah mengingatkan agar tidak boleh ada pelanggaran waktu yang sudah ditentukan.(wan)

PENULIS   : MISWANTO

EDITOR      : YON