BAGANBATU (DUMAIPOSNEWS) –— Kalangan petani sawit di kabupaten Rokan Hilir umumnya dan kecamatan Bagan Sinembah khususnya kembali merasakan kondisi tersulit akibat harga sawit yang merosot, dimana harga perkilonya hanya berada di bawah angka Rp 1000.
” Para toke itu biasanya membeli sawit ke kita masyarakat petani hanya kisaran Rp 750 – Rp 800 per kilonya, jelas harga ini jauh dari harapan,” ujar Suharno salah seorang petani sawit, Minggu (23/6/2019) kepada Dumai Pos.
Sebelumnya, kata pria yang akrab disapa Suhar harganya masih dinilai lumayan oleh para petani jika perkilonya bisa mencapai Rp 1200 dibeli toke atay agen kepada petani.
Menurutnya, harga sawit tidak pernah stabil. Kalau pun naik itu tidak bertahan lama dan selalu turun naik, harga yang ada saat ini katanya sangat menyulitkan bagi petani.
” Kalau sawit hanya sekitar 1 Hektare itu sudah habis untuk biaya pupuk, belum lagi biaya panen jika mengupah pada orang lain,” kata Suhar.
Suhar berharap, pihak pemerintah bisa mencarikan solusi lain disaat harga sawit anjlok, setidaknya kata dia ada badan usaha milik daerah ataupun Koperasi yang bisa mengatasi persoalan ini. ”
” Langkah ini, menurut saya perlu dilakukan pemerintah, karena mayoritas masyarakat kita bertani, saya rasa itu nantinya akan bisa membantu petani,” harapnya.
Ia mencontohkan di daerah lain, disaat harga sawit anjlok petaninya masih bisa bernafas lega, karena harga bisa stabil, kalaupun harga dunia turun dampaknya ke petani tidak seberapa.
“Kalau harganya turun berdampaknya pada petani tidak terlalu signifikan, pokoknya dibawah sedikit dari harga biasa. Contoh biasa per kilo Rp 1300, jika harga turun masih diatas Rp 1000 antara Rp 1050 atau Rp 1075,”sebutnya. (min)
PENULIS : SUPARMIN
EDITOR : YON