UJUNGTANJUNG (DUMAIPOSNEWS.COM) — Perburuan yang dilakukan aparat Kepolisian Resor (Polres) Rohil selama 18 hari untuk membongkar teka-teki tewasnya pria bernama Firmansyah yang jasadnya ditemukan di parit besar (bekoan, Red) disekitar Jalan Lintas Kubu Kilometer 6 Kepenghuluan Bangko Permata, Kecamatan Bangko Pusako membuahkan hasil.
Berdasarkan data yang berhasil dirangkum Dumai Pos, Senin (26/3) malam kemarin menyebutkan, bahwa untuk sementara ini setidaknya ada empat orang laki-laki yang telah diamankan oleh petugas Reskrim Polres Rokan Hilir.
Bahkan, dari pemeriksaan awal yang dilakukan petugas Polres Rokan Hilir diketahui bahwa dua diantara orang yang telah ditangkap tersebut diduga sebagai ‘dalang’ atas kematian Firmansyah.
Dan keempat yang diduga sebagai tersangka pembunuhan itu adalah hari hasil penyelidikan akhirnya diketahui, bahwa almarhum merupakan korban pembunuhan yang diduga dilakukan dua orang pria berinisial DS alias Togok serta Er alias Ed. Keduanya ditangkap secara terpisah, di mana salah satunya (Ed) diciduk Senin (26/3) siang kemarin di daerah Sumatera Barat.
Kapolres Rohil AKBP Sigit Adiwuryanto melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) AKP M Faizal Ramzani menuturkan, selain kedua orang tersebut, pihaknya turut mengamankan dua lelaki lainnya, masing-masing berinisial PP dan AR, yang diduga sebagai penadah kendaraan hasil curian.
“Dugaan motif pembunuhan tersebut karena tersangka Ed ingin menguasai truk milik korban (Firmansyah, Red) yang profesinya sebagai sopir truk pengangkut pasir. Ada pun antara Ed dan korban sudah saling kenal. Lalu Ed mengajak temannya Togok untuk melakukan rencana itu,” kata Faizal.
Niat pelaku untuk menguasai truk dan menjualnya justru membuat nyawa Firmansyah melayang. Hampir disekujur tubuh almarhum ditemukan luka lebam. Proses penyelidikan sempat terkendala, karena tidak ada satu identitas pun ditemukan dari korban saat itu.
Seperti diberitakan dimedia ini beberapa waktu lalu menyebutkan, bahwa korban Firmansyah ditemukan sudah dalam kondisi membusuk pada 4 Maret lalu. Dimana saat ditemukan korban terendam dalam parit bekoan dengan tubuh diikat tali dan diberi batu sebagai pemberat sehingga mayat korban tenggelam.
Namun upaya polisi menemukan titik terang, setelah ada laporan warga di Dumai yang kehilangan anggota keluarganya. ” Ciri-cirinya sama, dari situ kita lakukan penelusuran, lalu pada 24 Maret kita amankan Togok di Duri Kecamatan Mandau. Setelahnya baru Ed,” terang Kasat kembali.
Diduga, pembunuhan itu sudah direncanakan. Namun guna memastikannya, kepolisian masih memproses kedua orang tersebut. Kata AKP Faizal, pemicu aksi nekat yang dilakukan ini karena motif ekonomi. ” Untuk sementara ini kita belum dapat sampaikan, namun yang jelas tersangka ingin mengambil dan menguasai truk korban,” pungkasnya. (min)