Mengurangi Angka Kanker Serviks, RSUD Tengku Rafian Gelar Pap Smear Gratis

SIAK(DUMAIPOSNEWS.COM) – Sesuai dengan komitmen pemkab Siak, RSUD Tengku Rafian terus berusaha meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga tercapai masyarakat yang sehat dan sejahtera. Senin (26/2/2018), sekitar 86 orang ibu-ibu dan wanita tampak sabar menunggu antrian di RSUD Tengku Rafian mengikuti pemeriksaan papsmear gratis. Kali ini bakti sosial yang digelar dikhususkan untuk mengurangi kematian terhadap perempuan.

Menurut Delyuzar dari Bagian Patologi Anatomi FK USU mengatakan, penyebab kematian wanita dari Kanker serviks ini masih cukup tinggi. Namun sayangnya diperkirakan masih banyak perempuan yang belum mengetahui pencegahan dini penyakit tersebut.
“Untuk diketahui bahwa Kanker serviks menempati urutan kedua penyakit berbahaya bagi perempuan setelah kanker payudara,” jelasnya.

Kongkowkuy

Sementara Direktur RSUD Tengku Rafian Benny Chairuddin mengatakan masih banyak ibu-ibu yang belum tahu dan belum tersentuh. Untuk itu kami melakukan bakti sosial pap smear (pemeriksaan kanker serviks) dalam rangka mengetahui gejala-gejala adanya kanker serviks sejak dini.

“Ini deteksi dini, jadi semua boleh diperiksa. Dari hasil pemeriksaan ini kita bisa menjaring ibu-ibu yg terkena kanker leher rahim. Mudah-mudahan tidak ada yang kita temukan pada ibu-ibu ini yang menderita kanker leher rahim,” harapnya.

Kegiatan ini kerjasama antara RSUD Tengku Rafian dengan Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK-USU) dan dukungan ibu-ibu Bhayangkari Polres Siak yang aktif mengajak masyarakat untuk mengikuti acara bakti sosial ini.

Hadir dalam kesempatan itu para dokter Spesialis Patologi Anatomi dari FK-USU dan dr. Wiwit Ade, Sp.PA dari RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru serta Yayasan Kanker Indonesia cabang Medan dan ibu-ibu Bhayangkari Polres Siak.

Acara bakti sosial ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, terutama untuk mencegah penyakit kanker. Karena kanker berkaitan erat dengan gaya hidup sehat. “Mencegah lebih baik daripada mengobati,” pungkas Beni. (rls/DPN)

 

 

Komentar