Disdikbud Gencar Sosialisasikan Budaya Melayu Riau

DUMAI(DUMAIPOSNEWS)– Pemerintah Kota Dumai melalui Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggelar acara ‘Sosialisasi Muatan Lokal Budaya Melayu Riau’ jenjang SD dan SMP se-Kota Dumai tahun 2023, Rabu (7/6) di Hotel Sonaview Jalan Patimura.

Acara sosialisasi tersebut secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan  dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Dumai, Hj Yusmanidar SSos MSi. Dihadiri oleh DPH LAMR Provinsi Riau Syaiful Anuar, Ketum DPH LAMR Kota Dumai Zamhur Egab, Sekretaris Disdikbud Handayani SH, Kabid Pendidikan SD Ali Ibnu Amar SIP, Kabid Kebudayaan Syafrudin SE, Pengawas Sekolah dan Kepala SD dan SMP. Dengan narasumber Dr Elmustian Rahman dari Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Riau menyampaikan materi tentang kurikulum dan perangkat pembelajaran. Kemudian narasumber Syaiful Anuar seorang akademisi, budayawan, penulis dan juga Anggota LAMR Provinsi Riau menyampaikan materi nilai-nilai budaya Melayu.

Kongkowkuy

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Dumai, Hj Yusmanidar SSos MSi mengatakan Budaya Melayu Riau atau BMR sebagai muatan lokal mata pelajaran wajib  yang diajarkan di sekolah, dengan begitu maka peserta didik sudah mengenal budaya mereka  sendiri sejak dini agar tetap terjaga dan lestari ditengah perkembangan zaman.

‘’Tahun lalu sudah terbit Perwako tentang penerapan budaya melayu ini di semua ruang umum bukan hanya jenjang pendidikan. Kita sangat mendukung dan bagus sekali, karena Budaya Melayu Riau harus tetap lestari karena kita berada di Bumi Lancang Kuning. Tentunya generasi muda kita harus mempelajari tentang Budaya Melayu Riau ini. Istilah di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung tentunya menjadi dasar bagi masyarakat Kota Dumai yang heterogen atau banyak suku bangsa untuk tetap mempelajari Budaya Melayu Riau. Salah satunya wajib menyampaikan pantun pada setiap acara. Bagaimana anak-anak sekarang banyak tidak tau mengenai busana melayu, makanan khas melayu, ornamen melayu termasuk adab melayu dan ini harus kita lestarikan dengan menambah wawasan agar dikembangkan lagi agar tak lekang dimakan aman,” ujarnya.

Yusmanidar mengharapkan Budaya Melayu Riau di Kota Dumai harus tetap tumbuh dan berkembang pada generasi muda di zaman modren dan teknologi berkembang saat ini.”Karena jika kita tidak menjaga budaya sendiri tentunya akan tergerus oleh kemajuan teknologi modren sehingga Budaya Melayu di Riau tetap terjaga dan lestari,” tukasnya.

Ketua Panitia Penyelenggara, Syafrudin SE menyampaikan laporan kegiatan sosialisasi dilaksanakan sebagaimana pasal 32 UUD 1945 dan UU nomor 5 tahun 2017, sebagai salah satu wujud melestarikan budaya yang bersifat dinamis dan universal agar tidak menghilangkan nilai-nilai budaya itu sendiri.

Dalam hal ini, sekolah merupakan lembaga sebagai wadah memperkenalkan budaya melayu kepada peserta didik dan lingkungan sekolah. ”Kami mengharapkan peran serta berbagai pihak khususnya LAMR sebagai pengawas untuk memberikan masukan dalam pembelajaran ini kepada guru-guru melalui penguatan muatan lokal budaya melayu Riau,” ujarnya.

Syafrudin menambahkan zaman sekarang terjadi perubahan dan pergeseran nilai-nilai budaya ditengah masyarakat akibat kemajuan teknologi dan arus globalisasi membuat peluang terabaikannya adat dan budaya melayu rentan terjadi. ”Kami berharap jangan sampai dalam kehidupan sehari-hari anak-anak kehilangan jati diri mereka dan salah satunya dengan cara melestarikan serta mengembangkan adat dan budaya dengan terus membimbing anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa,” pungkasnya.(des)