Prediksi Lembaga Survei Meleset, Hasil Pemilu Thailand Mengejutkan

PREDIKSI sejumlah lembaga survei di Thailand meleset. Partai Phue Thai (PPT) yang diunggulkan hampir semua jajak pendapat ternyata hanya berada di peringkat kedua. Partai Move Forward (MFP) yang awalnya dianggap underdog justru menjadi pemenangnya. Mengejutkan.

’’Tidak peduli apakah Anda setuju atau tidak, saya akan menjadi perdana menteri (PM) Anda. Dan tidak masalah jika Anda memilih saya atau tidak, saya akan melayani Anda,’’ ujar Pita Limjaroenrat, pemimpin MFP, seperti dikutip CNN.

Kongkowkuy

Kemenangan MFP menipiskan peluang putri bungsu Thaksin Shinawatra, Paetongtarn Shinawatra, untuk menjadi PM Thailand. Padahal, dia digadang-gadang menang besar di pemilu kali ini. Sebab, mayoritas penduduk sudah tidak suka dengan kepemimpinan junta militer.

Hasil sementara pemilu di Thailand dengan penghitungan mencapai 99 persen suara, MFP meraih 151 kursi dan Phue Thai 141 kursi. Di peringkat ketiga, ada Partai Bhumjaithai dengan 71 kursi. Disusul Palang Pracharath dengan 40 kursi dan Partai Negara Thailand Bersatu (UTN) 36 kursi. Palang Pracharath merupakan partai yang dulu digawangi calon petahana PM Prayuth Chan-o-cha. Namun, di pemilu kali ini, Prayuth memilih membentuk partai baru, yaitu UTN.

Beberapa pakar menilai, kemenangan MFP tidak lain karena mayoritas pemilih pemula mendukung partai tersebut. Pemilu kali ini menjadi pesta demokrasi pertama setelah demo besar-besaran menuntut reformasi kerajaan Thailand. Selain itu, pencabutan Lese Majeste. Yakni, regulasi yang memberikan hukuman berat kepada siapa saja yang menghina keluarga kerajaan. Nah, MFP adalah satu-satunya partai yang tegas menyatakan ingin merealisasikan tuntutan itu.

Namun, jalan Pita Limjaroenrat untuk menjadi PM masih panjang. Komisi pemilihan umum bakal merilis dan meresmikan hasil pemilu dua bulan lagi atau pertengahan Juli nanti. Setelah itu, DPR dan senat akan menggelar pemilihan PM. Semua partai yang berhasil mengumpulkan minimal 25 kursi bisa mengajukan calon PM. Artinya, Prayuth masih bisa ikut pemilihan karena partainya meraih 36 kursi.

Sangat mungkin MFP akan berkoalisi dengan Phue Thai. Pada Senin (15/5) Paetongtarn menyatakan, partainya sudah menyetujui permintaan MFP untuk memimpin pembentukan pemerintahan baru.

’’Ketika Move Forward menang sebagai nomor satu, kami ucapkan selamat kepada mereka. Kami bersorak untuk demokrasi dan bangsa ini dapat bergerak maju,’’ kata Paetongtarn.

Untuk bisa menjabat PM, Pita masih harus berkoalisi dengan partai-partai lain. Sebab, berdasar aturan, kandidat PM harus didukung lebih dari separo anggota DPR dan senat yang berjumlah 750 orang. Atau minimal 376 suara. Padahal, semua anggota senat yang berjumlah 250 orang berasal dari militer dan ditunjuk oleh junta militer. (jawapos)