H. Sukma Jaya SE Menjawab Kepastian

NAMA H. Sukma Jaya SE, mencuat begitu masuk daftar nama bakal calon legislatif DPRD Kota Dumai 2024 Daerah Pemilihan Dumai I (Dumai Kota – Dumai Selatan) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).

Mencuat, salah satunya karena sebagian besar meragukan keseriusan pedagang emas ini turun ke gelanggang kontestasi Pileg 2024.

Kongkowkuy

“Saya adalah kader PDI Perjuangan sejak tahun 2004. Sebagai kader, ketika partai memerintahkan untuk terjun langsung ke gelanggang, wajib bagi saya menyatakan siap,” kata H. Sukma, Selasa sore (23/05/2023).

Jawaban salah satu pelaku pendidikan di Dumai ini menjawab keraguan benar tidaknya ia maju di pileg.

“Sampai detik ini masih banyak yang bertanya-tanya. Pak haji serius maju?. Saya jawab, saya serius,” terang H Sukma.

Bercelana jeans dan berkaos oblong, sore itu H. Sukma membeberkan secara gamblang tentang keseriusanya maju sebagai calon anggota DPRD Kota Dumai.

“Alasan pertama, ini saat tepat bagi saya maju. Sudah tiga periode dipercaya sebagai pengurus partai. Dua periode sebagai Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai. Maju sebagai bacaleg, bukti bahwa saya ikut membesarkan partai,” katanya.

Alasan lain, H Sukma ingin mengabdi dan berbuat lebih banyak untuk masyarakat. Ikut langsung ambil bagian dalam kebijakan daerah untuk kepentingan masyarakat.

Selama ini, H Sukma memang dikenal masyarakat kota Dumai. Khususnya Dumai Kota, Dumai Timur dan Dumai Selatan akan beberapa hal.

Pedagang emas, pendiri Masjid Darul Jadid, pendiri dan pemilik TPQ Darul Jadid, pendiri dan pemilik PAUD dan TK IT Darul Jadid, pengurus Persatuan Muallaf Kota Dumai dan sosok yang dermawan.

Pria jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta kelahiran Pariaman 15 Januari 1964 ini merantau ke Kota Dumai tahun 2000.

Selain berdagang emas, cita-cita terbesarnya di Dumai adalah membangun masjid.  Cita-cita itu diwujudkan dengan membangun Masjid Darul Jadid di Jalan Sultan Syarif Qasim Gang Jadid. Include dengan TPQ, Radio Dakwah, PAUD dan Taman Kanak-kanak. Bahkan Masjid Darul Jadid ia jadikan sebagai pusat pembinaan Muallaf.

Pelan tapi pasti, sejak tahun 2000, ia beli tanah di Gang Wella (sekarang gang Jadid) hingga luasnya cukup untuk mendirikan masjid dan sejumlah fasilitas penunjang. Dengan kekuatan sendiri, masjid berikut fasilitasnya bisa digunakan pada tahun 2010.

“Niat untuk membangun masjid di Gang Wella, selain untuk tempat ibadah dan pendidikan agama, sekaligus untuk memperbaiki lingkungan. Orang Dumai kala itu pasti tau dengan gang Wella,” terang Sukma.

Meski telah berbuat cukup banyak, H. Sukma mengaku merasa belum berbuat apa-apa. Melalui jalur politik, Ia yakin bisa berbuat lebih banyak.(amb)