Stunting di Dumai Turun Drastis dari 23 Persen Menjadi 8,3 Persen

Wali Kota Dumai H. Paisal menyerahkan secara simbolis Stimulan Jamban, Alat Antropometri Kit dan Pemberian Apresiasi Baju Seragam kepada Kader Posyandu dalam rangka meneka stunting di Kota Dumai, Rabu (16/11/2022) di Balai Sribunga Tanjung Dumai.

 

Kongkowkuy

DUMAI (DUMAIPOSNEWS.COM) – Angka Stunting atau gizi buruk pada anak di Kota Dumai yang sebelumnya dirilis mencapai 23 Persen atau di atas rata-rata Provinsi Riau 22,4 persen. Melalui program pencegahan dan penurunan stunting secara berkala, kini turun menjadi 8,3 persen.

“Alhamdulillah beberapa waktu lalu kita mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, angka stunting Kota Dumai tinggal 8,3 persen,” kata Wali Kota Dumai H. Paisal usai Pendistribusian Stimulan Jamban, Alat Antropometri Kit dan Pemberian Apresiasi Baju Seragam kepada Kader Posyandu, Rabu (16/11/2022) di Balai Sribunga Tanjung Dumai.

Paisal menyebut kerja keras menurunkan angka stunting tersebut bukan hasil kerja satu stake holder semata. Melainkan keterlibatan semua pihak.

“Ini kerja semua OPD terkait, masyarakat dan termasuk media massa yang telah melaporkan stunting di tengah masyarakat,” terang Wali Kota.

Meski sudah turun drastis hingga 8,3 persen dan jauh di bawah angka rata-rata Provinsi Riau sebesar 22,4 persen, Paisal mengaku belum puas.

“Kami yakin ini bisa turun lagi. Kita sama-sama kerja keras. Insya Allah ini bisa. Saya yakin bisa di bawah 5 persen,” lanjut mantan Kadis Kesehatan Kota Dumai ini.

Untuk mencapai angka di bawah 5 persen itu, Pemko Dumai terus menambah sarana dan prasarana.

Diantaranya membantu pembangunan rumah layak huni, mempeluas jaminan kesehatan, bantuan sosial dan peningkatan kapasitas UMKM.

“Jadi tidak cukup dengan bantuan-bantuan semata. Kita upayakan juga peningkatan kesejahteraan melalui program UMKM,” papar Paisal.

Kepada petugas posyandu juga akan diberikan reward. Bagi yang muslim, Pemko Dumai akan memberikan hadiah umrah kepada petugas posyandu berprestasi. Demikian jika yang berprestasi merupakan umat kristiani akan di berangkatkan ke Yerusalem dan ke China bagi yang beragama Konghuchu atau Budha.

“Saat ini lagi penilaian dari tim kesehatan. Baru 1 orang dari tiap puskesmas. Kedepan akan kita tingkatkan lagi. Termasuk menambah honor mereka,” pungkas Paisal. (inf/wan)