Mengenang Mendiang Ratu Elizabeth II, Sudah Jadi Raja Sejak Usia 25

DUMAIPOSNEWS.COM – Sosok Ratu Elizabeth II semasa hidup dikenang sebagai perempuan yang tangguh dan hebat diakui seluruh dunia. Ia sudah memegang tampuk kepemimpinan sejak usia 25 tahun. Sang Ratu meninggal dunia pada Kamis (8/9) di Balmoral pada usia 96 tahun.

Kembali ke masa lalu saat ia akan memimpin, 4 tahun sebelum dia naik takhta sebagai Ratu Elizabeth II, dia membuat janji. Ucapannya kala itu begitu diplomatis, tegas, dan visioner.

Kongkowkuy

“Saya menyatakan di hadapan anda bahwa seluruh hidup saya, apakah itu panjang atau pendek, akan dikhususkan untuk layanan, dan layanan keluarga kekaisaran kita yang agung yang menjadi milik kita semua,” kata sosok Elizabeth Alexandra Mary yang berusia 21 tahun saat itu seperti dilansir dari NPR, Jumat (9/9).

Kini pemerintahan pelayanan selama 7 dekade itu berakhir. Selama 70 tahun, ia menjabat sebagai raja konstitusional Inggris, pemerintahan terpanjang dalam sejarah Inggris.

Kematiannya adalah tonggak utama bagi negara, memicu curahan kasih sayang dan kesedihan nasional. Itu juga terjadi pada saat Inggris sedang bertransisi dari perdana menteri yang sangat kontroversial, Boris Johnson, ke yang baru, Liz Truss, yang baru saja dilantik oleh Ratu pekan ini. Negara ini menghadapi inflasi yang meroket dan tantangan perang terbesar di Eropa sejak 1945.

Siapa Ratu Elizabeth II?

Elizabeth dilahirkan di sebuah kerajaan di era Perang Dunia II. Pada tahun 1945, Elizabeth, yang saat itu berusia 19 tahun, digambarkan menyelinap keluar dari Istana Buckingham untuk bergabung dengan kerumunan yang penuh kegembiraan.

Terlahir sebagai Elizabeth Alexandra Mary Windsor di London pada tahun 1926, takhtanya adalah sejarah. Pada tahun 1936, pamannya, Raja Edward VIII turun tahta untuk menikahi Wallis Simpson, seorang perempuan Amerika. Ayah Elizabeth mengambil takhta sebagai George VI, menempatkannya di urutan berikutnya.

Ketika Perang Dunia II meletus tiga tahun kemudian, Putri Elizabeth mulai melakukan tugas kerajaan resmi dan menyampaikan siaran pertama. Pada tahun 1947, pada usia 21, dia menikah dengan Pangeran Philip dari Yunani dan Denmark, seorang perwira angkatan laut yang gagah dan sepupu jauh yang jatuh cinta pada awal masa remajanya.

Saat bepergian ke Kenya 5 tahun kemudian, Elizabeth menerima berita suram dari rumah. Saat itu, ayahnya, yang menderita penyakit jantung dan kanker, telah meninggal dalam tidurnya. Setahun kemudian, penobatannya yang mewah di Westminster Abbey menarik perhatian TV global. Elizabeth menjadi ratu muda yang glamor di tahun-tahun kelabu pascaperang.

Kehidupan kerajaan Inggris juga sempat kelam, ketika paparazzi dengan sepeda motor mengejar Diana, Putri Wales, melalui Paris. Lady Diana meninggal setelah Mercedes yang dia tumpangi menabrak pilar di terowongan di sepanjang Sungai Seine.

Diana baru saja cerai dengan Pangeran Charles saat itu. Akan tetapi bagi banyak orang, Diana tetap menjadi sosok yang simpatik.

Ratu dikenal karena kecintaannya pada kuda. Sesuai perannya sebagai raja konstitusional, dia merahasiakan pendapat politik apa pun.

Di akhir masa pemerintahannya, Pangeran Harry meninggalkan keluarga di Inggris dengan mundur dari kerajaan. Ia menetap di California bersama istrinya yang berkebangsaan Amerika, Meghan Markle.

Pada tahun 2021, Pangeran Harry dan istrinya Meghan, Duchess of Sussex, mengatakan mereka menghadapi rasisme dalam keluarga kerajaan. Dalam wawancara dengan Oprah Winfrey, Meghan yang memiliki ras ganda mengatakan telah terjadi diskriminasi terhadap putra mereka, Archie.

“Ada kekhawatiran dan percakapan tentang seberapa gelap kulitnya (Archie) ketika dia lahir,” kata Meghan.

Dalam sebuah pernyataan, Istana Buckingham menyebut klaim itu mengkhawatirkan dan mengatakan keluarga akan membahasnya secara pribadi. Sekitar sebulan kemudian, Pangeran Philip, meninggal pada usia 99 tahun setelah lebih dari tujuh dekade menikah. Dengan meninggalnya ratu, kini Pangeran Charles menjadi raja.(jpc)