Begini Kronologis BC Tangkap 2 Kg Sabu

Tugas BC membawa anjing pelacak bernama Akiro untuk melakukan pemeriksaan gudang inportir milik Asian.(rian/dumaiposnews)

 

Kongkowkuy

SELATPANJANG(DUMAIPOSNEWS)-Peredaran narkotika jenis Sabu-sabu dari Malaysia ke Selatpanjang, Kabupaten kepulauan Meranti, Riau seberat 2 kilogram berhasil digagalkan oleh Bea Cukai dan Bereskrim Polri. Begini kronologis penangkapan tiga pelaku.

Kapal yang diduga membawa sabu-sabu tersebut yakni KLM Melibur Jaya 99 milik pengusaha lintas batas, Asian. Dimana kapal tersebut berlabuh dan akan melakukan aktivitas bongkar muat di Asean ekspedisi di Jalan Tebingtinggi, Selatpanjang.

Petugas Kantor Bantu Bea dan Cukai Selatpanjang, Wachid Ariyanto menceritakan kejadian bermula ketika polisi mendapatkan informasi adanya penyelundupan narkoba yang akan masuk ke Selatpanjang melaui jalur laut.

“Diperoleh informasi dari tim Barekrim Polri akan ada pengiriman melalui jalur laut asal Malaysia tujuan Selatpanjang. Kemudian tim Bareskrim, BC Bengkalis dan Kanwil BC Riau stanbye di Selatpanjang,” ungkapnya.

Wahchid menambahkan, di saat bersamaan kapal yang ditargetkan tersebut tiba dan bersandar tepat di belakang gudang importir. Lalu, petugas melakukan pemeriksaan, dan ditemukan ABK membawa narkoba jenis. Petugas berhasil amankan tiga tersangka narkoba berinisial AS (28), SY (24) dan IS (38).

“Kemudian setelah mendapat informasi bahwa kapal target merapat tim segera meluncur ke TKP sekitar pukul 21.00 malam. Didapati suspect bersama barang bukti dari keterangan tersangka pertama. Kemudian dilakukan pengembangkan dan didapatkan dua tersangka lainnya,” beber Wachid.

Sebelumnya, pada Kamis (22/9/22) Kasi Penindakan dan Penyidikan (P2), Kantor BC Bengkalis, Eko Bramantio yang dikonfirmasi wartawan melalui pesan whats app tidak menampik informasi pengungkapan sabu-sabu tersebut. Dikatakannya bahwa saat ini petugas BC masih melakukan pemeriksaan.

“Masih belum selesai. Jadi belum bisa ngasi keterangan. Belum tau juga selesai kapan. Mudah-mudahan bisa cepat lah,” ucapnya menjawab pertanyaan wartawan.

Kantor ekspedisi kapal lintas batas milik Asian ditutup sejak pagi. Bahkan pelabuhan kempang yang berada di sebelahnya juga ditutup setelah banyak wartawan dan masyarakat yang melihat aktivitas pemeriksaan petugas.

Pemilik Kantor Ekspedisi Jasa Angkutan Laut Jalan Tebingtinggi, Kecamatan Tebingtinggi, Asian, mengaku jika saat ini gudangnya sedang diperiksa. Bahkan pemeriksaan menggunakan anjing pelacak.

“Iya sekarang sedang diperiksa dengan anjing pelacak dari polisi dan Bea dan cukai,” ungkapnya kepada awak media.

Awak media tidak diperbolehkan memantau proses pemeriksaan, alasannya tidak diberikan izin oleh aparat yang sedang bertugas.

“Dilarang untuk masuk karena mereka sedang kerja. tidak boleh,” ujarnya.

Asian menjelaskan besar kemungkinan pemeriksaan termasuk dalam rangkaian penindakaan sejumlah warga yang kedapatan membawa barang dugaan narkoba jenis sabu yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) miliknya, Minggu (20/9/22) malam.

“Kemarin tiga orang ditangkap. Kabarnya bawa sabu 2 kilogram. Salah seorang dari mereka anggota kita. Dua orang lainnya bekas anggota,” sebutnya.

Namun ia mengaku jika anggotanya tersebut baru saja bekerja sebagai awak kapal miliknya. Sementara, dua orang lainnya bekas anggotanya.

“Anggota kita itu, baru aja bekerja. Bahkan baru dua trip ikut. Memang baru bekerja sama kita. Saya tidak begitu tau latar belakangnya. Dua lagi mantan anggota saya,” ungkapnya.

Mereka kabarnya ditangkap tidak jauh dari kantor ekspidisinya. “Penangkapan kemarin. Lokasi penangkapan tak jauh dari sini,” ujarnya.

Namun tegas Asian tidak tau apa yang sedang terjadi. Apalagi cerita soal narkoba. Ia juga bersyukur terhadap penindakan tersebut, sehingga dengan kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh anggota di lapangan.(ian)